Laga Lawan Bhayangkara Jadi Pertaruhan Hidup-Mati PSM Jauhi Degradasi

Laga Lawan Bhayangkara Jadi Pertaruhan Hidup-Mati PSM Jauhi Degradasi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 25 Feb 2022 09:14 WIB
Pelatih PSM Makassar saat konferensi pers jelang laga melawan Bhayangkara FC.
Foto: Pelatih PSM Makassar saat konferensi pers jelang laga melawan Bhayangkara FC. (Foto: Dok. PSM Makassar)
Makassar -

PSM Makassar harus mati-matian di sisa laga terakhirnya usai menelan 4 kekalahan beruntun di Liga 1 2021/2022. Laga berikutnya melawan Bhayangkara FC menjadi pertaruhan hidup mati bagi PSM karena posisinya kini semakin dekat ke jurang degradasi.

PSM Makasar dinilai memang dalam situasi sulit. Posisinya saat ini kian merosot di posisi 13 klasemen alias papan bawah usai hanya meraih 28 poin dari 26 laga.

Di pertandingan selanjutnya PSM Makassar bakal menghadapi Bhayangkara FC di BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Jumat (25/2/2022) malam ini. Pertandingan ini jelas menjadi penentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joop Gall Optimis Menang

Pelatih PSM Makassar Joop Gall mengakui misi skuadnya semakin sulit. Kendati begitu dia percaya diri anak asuhnya bisa tampil baik melawan tim papan atas.

"Tentu saja pada saat melawan Bhayangkara kita tidak mempunyai ketakutan besar terhadap Bhayangkara FC. Namun kita tetap harus respek terhadap tim ini," tegas Joop Gall dalam konferensi pers, Kamis (24/2).

ADVERTISEMENT

Diketahui, Bhayangkara FC jauh lebih unggul dengan mengumpulkan 53 poin di peringkat 4 alias papan atas klasemen Liga 1. Sedangkan PSM Makassar saat ini terpaut jauh di posisi 13 dengan 28 poin

Keluhkan Kondisi yang Sama

Sejak menangani PSM Makassar, Joop Gall selalu beralasan kekalahan yang dialami anak asuhnya tidak lepas dari terganggunya strategi karena situasi COVID-19. Jadwal liga yang terlalu mepet juga dikeluhkan.

"Apalagi kita harus menunggu hasil PCR. Dimana kita harus menjalankan latihan resmi sebelum kita mendapatkan hasil PCR dan jadwal yang padat mengganggu dalam persiapan," keluh Joop Gall, Kamis (24/2).

Pemain PSM Makassar pun belum pulih sepenuhnya. Anak asuhnya hanya punya waktu dua hari masa pemulihan sejak menjalani laga terakhir melawan Persib. Jauh berbeda dengan lawannya, Bhayangkara FC yang punya waktu rehat selama seminggu.

"Masa recovery ini menjadikan pemain mereka jauh lebih fit dibandingkan kita yang harus menjalani pertandingan tiap dua hari," tutur dia.

Efektivitas Peluang Cetak Gol Rendah

Joop Gall mengaku pemain PSM Makassar sudah tampil baik. Hanya saja efektifitas peluang mencetak gol masih rendah.

"(Saat melawan) Borneo kita mempunyai enam peluang 100 % dan efektivitas kita (untuk memanfaatkan kesempatan mencetak gol) sangat rendah," sambung dia.

"Ini bertolak belakang dengan tim Borneo yang hanya mempunyai sedikit peluang dan mencetak peluang dari pelanggaran atau free kick dan mereka mempunya efektivitas yang tinggi," sebut Joop Gall.

Suporter Anggap Joop Gall Gagal

Sementara itu, sorotan datang dari kelompok suporter PSM Makassar. Mereka geram lantaran Joop Gall belum mampu meningkatan performa pemain meraih kemenangan.

Pelatih asal Belanda itu juga dianggap kerap membela diri dengan melontarkan keluhan yang sama atas tren buruk anak asuhnya.

"Saya bisa katakan Joop Gall ini gagal, gagal total di PSM. Cuman untuk menjaga sebenarnya sisa pertandingan, lebih banyak ji jeleknya," Sekretaris Jenderal Red Gank Sadakati Sukma, Kamis (24/2).

Kendati demikian, para pemain PSM Makassar tetap memegang teguh siri na pacce. Slogan yang jadi modal Pasukan Ramang agar termotivasi menang di sisa laga terakhir.

"Saya kira 6 atau 9 poin sisa laga atau 1 poin di setiap laganya jika permainan sama baiknya melawan Persib Bandung. Lawan terberatnya si bandung, itu kita bisa ciptakan peluang," jelas Sadakati.




(sar/hmw)

Hide Ads