Kekalahan calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) berbuntut panjang. Kader DPD NasDem Makassar kini melapor ke polisi usai dituding menjadi biang kerok kegagalan SEHATI memenangkan Pilwalkot Makassar 2024.
Ketua Bappilu NasDem Makassar Mario David mengaku menjadi korban fitnah. Dalam video beredar di media sosial, Mario dituduh sebagai pihak yang bertanggung jawab usai SEHATI kalah atas rivalnya, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) yang unggul versi hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.
"Saya menyerahkan tuduhan teman-teman itu sekaligus kepada kepolisian," kata Mario David kepada detikSulsel, Sabtu (30/11/2024).
Mario mengaku memasukkan laporannya ke Polrestabes Makassar atas dugaan pencemaran nama baik pada Jumat (29/11). Dia melaporkan sebuah akun media sosial yang mengatasnamakan relawan SEHATI.
"Saya sudah melapor ke aparat kepolisian dalam hal ini ke polrestabes melaporkan akun-akun yang memviralkan itu, fitnah dan pencemaran nama baik pasal 45 Undang-Undang ITE," tuturnya.
Ketua Harian Tim Pemenangan SEHATI ini menyesalkan tuduhan itu hingga dijadikan kambing hitam atas kekalahan SEHATI. Mario berharap penyidik kepolisian segera mengusut tuntas dugaan fitnah yang dialamatkan kepadanya.
"Biarkan pihak kepolisian yang membuktikan tuduhan semua teman-teman dan juga relawan itu. Biarkan polisi yang tangani," tegas Mario.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat bijak dalam bermedia sosial. Mario mengimbau warganet berhati-hati dan tidak ikut menyebarkan informasi tentang dirinya yang belum jelas kebenarannya.
"Sudah tidak boleh lagi ada memviral-viralkan sembarang karena polisi sudah mulai mencari, siapa yang memulai, siapa yang me-repost dan comment di dalamnya," jelasnya.
Mario juga membantah tudingan relawan soal keterlibatan konsorsium yang membuat SEHATI kalah di Pilwalkot Makassar. Aktivitas konsorsium itu diduga digerakkan oleh pentolan NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Bukan dihendel oleh NasDem itu (konsorsium). Saya tidak tahu kalau (konsorsium) itu, karena itu sudah strategi, saya tidak menangani itu. Saya tidak tahu," tegas Mario.
Dia juga enggan berspekulasi lebih jauh soal penyebab perolehan suara SEHATI anjlok di basis NasDem. Mario menyebut Ketua Tim Pemenangan SEHATI, Andi Rachmatika Dewi alias Cicu lebih tahu hal tersebut.
"(Penyebab suara SEHATI anjlok di basis NasDem) Itu nanti ditanyakan ke Cicu, dia ketua tim pemenangan urusan teknis," imbuhnya.
Persoalan minimnya perolehan suara SEHATI tersebut memang sempat ditanggapi Cicu. Ketua DPD NasDem Makassar itu lantas membandingkan perolehan suara SEHATI di Pilwalkot Makassar dengan paslon, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) di Pilgub Sulsel yang dipengaruhi jumlah partai koalisi.
"Kalau dilihat di koalisi pilwalkot semua partai koalisi di Pilgub, tetapi tentu kalau melihat komposisi di pilgub jumlahnya jauh lebih banyak partai pengusung," kata Cicu kepada detikSulsel, Jumat (29/11).
SEHATI di Pilwalkot Makassar hanya diusung empat partai, yaitu Gerindra, NasDem, PAN dan PSI. Sementara Andalan Hati didukung oleh 10 parpol, yakni NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, Hanura, PKS, PSI, Gelora, dan Perindo.
"Sehingga itu yang menjadi motor untuk Andalan Hati di Kota Makassar bisa lebih mendulang suara lebih banyak," ujar Cicu.
Ketua DPRD Sulsel ini juga membantah NasDem disebut penyebab kekalahan SEHATI. Cicu memastikan bahwa pernyataan Andi Seto soal kalah di Pilwalkot Makassar karena salah mempercayai seseorang, bukan menjurus ke kader NasDem.
"Saya rasa bukan yah karena kemarin NasDem hadir semua pas konferensi pers. Bagus juga kalau langsung dikonfirmasi sama beliau (siapa oknum yang dimaksud)," tegasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video 59 WBP Rutan Pangkajene Tidak Bisa Memilih"
(sar/sar)