Pilkada di Puncak Jaya, Papua Tengah, diwarnai bentrokan antarpendukung paslon. Massa bahkan melakukan pembakaran rumah-rumah milik warga.
Insiden itu terjadi di Perempatan Kios Jimmy sampai menuju Kompleks Kuburan 7, Puncak Jaya, Rabu (27/11) sekitar pukul 12.40 WIT. Selain 40 rumah dibakar, bentrokan juga membuat banyak korban luka berjatuhan.
Dirangkum detikcom, Jumat (29/11/2024), berikut fakta-fakta Pilkada Puncak Jaya ricuh:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penyebab Bentrokan
Polisi mengungkap penyebab bentrokan antarpendukung paslon Pilkada Puncak Jaya tersebut. Kedua kubu disebut saling klaim kemenangan.
"Masalah tarik menarik suara saja," ujar Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara saat dihubungi detikcom, Kamis (28/11/2024).
"Iya betul (paslon saling klaim kemenangan), kalau di sini sistemnya kan tarik menarik suara," sambungnya.
2. Massa Saling Serang Panah
Polda Papua turut membenarkan insiden kericuhan. Massa disebut saling serang menggunakan panah.
"Iya kejadian itu benar, aksi saling serang antar kedua kubu massa pendukung. Massa nomor urut 1 dan 2 saling serang menggunakan alat perang berupa panah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Kamis (28/11).
Benny mengatakan aparat gabungan TNI-Polri sempat menuju lokasi kejadian untuk melerai bentrokan massa. Namun kericuhan semakin tak terkendali.
"Aksi saling serang berhasil dileraikan namun aksi susulan terjadi kembali sehingga terjadi pembakaran rumah milik warga," tuturnya.
3. 40 Rumah Dibakar-94 Orang Luka
Benny mengatakan setelah 2 jam kemudian, situasi berangsur kondusif dan massa kembali ke posko masing-masing. Namun tercatat ada 40 unit rumah.
Selain itu, massa juga membakar sebuah honai. Selanjutnya, sebanyak 94 orang luka-luka.
"Jumlah korban sebanyak 94 orang dan rencana akan dirujuk ke RSUD Jayapura sebanyak 14 orang guna dilakukan penanganan lebih lanjut," ucapnya.
4. Warga Mengungsi
Warga yang rumahnya dibakar kini mengungsi ke tempat aman, termasuk Polres dan Kodim. Selain itu, ada juga warga yang mengungsi ke rumah kerabat.
"Masyarakat yang rumahnya terbakar, khususnya ada pegawai itu sementara ini mengungsi di Polres maupun di Kodim," ujar AKBP Kuswara.
Kuswara mengaku pihaknya belum mendata jumlah pengungsi secara keseluruhan. Selain ke Polres dan Kodim, sebagian korban mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat.
"Kalau keseluruhan kami mohon waktu (mendata). Sementara di kami 20-30 Kartu Keluarga," ujar Kuswara.
"Yang jelas ada (juga yang mengungsi ke rumah keluarga)," ujarnya.
![]() |
5. Kondisi Telah Kondusif
Polisi mengatakan situasi terkini di Puncak Jaya, telah kondusif pascabentrokan. Massa tak lagi terkonsentrasi di lokasi kericuhan sejak Kamis (21/11).
"Sejak pagi tadi alhamdulillah aman," ujar AKBP Kuswara.
Kendati demikian, personel kepolisian tetap disiagakan di lokasi. Hal itu demi mengantisipasi bentrokan susulan.
"Situasi yang ada sementara ini kan aman, tapi tetap anggota kita siagakan. Tidak cuma itu, anggota juga kita melakukan patroli mobile," katanya.
(hmw/hmw)