Bentrokan antarkubu pendukung pasangan calon (paslon) pilkada terjadi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). Insiden ini dipicu saling klaim kemenangan antara pendukung paslon bupati dan wakil bupati Jeneponto nomor urut 2 Paris Yasir-Islam Iskandar dengan nomor urut 3 Muhammad Sarif-Moch Noer Alim Qalby.
"Iya, benar (bentrokan antara dua kubu pendukung paslon pilkada). Tapi, alhamdulillah tidak meluas. Kepolisian sama Brimob cepat ke lokasi. Bantuan dari Kodim juga," ujar Plt Kasi Humas Polres Jeneponto Iptu Uji Mughni kepada detikSulsel, Kamis (28/11/2024).
Bentrokan tersebut terjadi di Jalan Poros Allu, Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkala, Rabu (27/11), sekitar pukul 22.30 Wita. Menurut Uji, insiden itu bermula saat salah satu kubu pendukung paslon melakukan pawai kemudian bertemu kubu pendukung lainnya di lokasi bentrok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya mereka saling klaim kemenangan. Ada yang pawai sehingga dia diadang," katanya.
Meski situasi sempat memanas, Uji memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden ini. Dua kubu pendukung sempat saling lempar, tetapi aparat yang berada di lokasi bisa mengendalikan situasi.
"Tidak ada (korban jiwa dan luka). Kerusakan juga tidak ada. Spontanitas saling lempar. Tapi, alhamdulillah situasi aman," tuturnya.
Uji mengungkapkan, pendukung terlihat membawa senjata tajam saat bentrokan terjadi. Meski demikian, kata dia, sampai saat ini belum ada pihak yang diamankan.
"Iya (ada yang membawa senjata tajam). Untuk sementara tidak ada kita amankan karena kita mencegah hal yang lebih besar lagi," bebernya.
Uji memastikan bentrokan hanya terjadi di satu titik tanpa meluas ke wilayah lain. Menurutnya, kepolisian juga melakukan penyekatan untuk mencegah massa kembali bertemu.
"Intinya kita melakukan penyekatan antar-pendukung. Kita pisahkan. Tidak ada (bentrokan lain selain di Allu)," tuturnya.
(hmw/sar)