Guru besar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Mochammad Qasim Mathar meminta seluruh pihak untuk turut mewujudkan pilkada damai. Hal itu dilakukan dengan menghormati petugas dan aparat selaku penyelenggara Pilkada.
"Agar pilkada damai terwujud, sangatlah penting untuk menghormati segenap petugas dan aparat yang berwenang melaksanakan pilkada," ujar Mochammad Qashim Mathar kepada detikSulsel, Jumat (22/11/2024).
Qasim Mathar mengatakan seluruh pihak menginginkan pilkada berjalan dengan damai. Oleh karena itu, seluruh pihak ikut bertanggung jawab dan perlu mengambil peran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran yang dimaksud adalah dengan berkomitmen untuk mematuhi aturan pilkada yang berlaku. Berpartisipasi dalam Pilkada 2024 dengan patuh dan taat pada aturan akan mewujudkan pilkada damai.
"Semua pihak menjaga komitmennya untuk mengikuti pilkada dengan mematuhi semua aturan pilkada," katanya.
Lebih lanjut, dia juga memberikan tips untuk memilih pemimpin. Menurutnya, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat, yaitu rekam jejak dan latar belakang para calon kandidat.
"Bukan hanya mengenal wajah calon pemimpin di dalam memilih, tetapi mengenal rekam jejak dan latar belakang keluarga calon pemimpin penting diketahui," ucap Qasim.
Menurutnya, dua hal itu menjadi penting dalam memilih pemimpin. Pasalnya, kata Qasim, tidak semua pemimpin yang menang dalam kontestasi politik itu adalah yang terbaik.
"Tokoh yang menang pilkada tidak otomatis pasti yang terbaik. Tak sedikit pengalaman yang menang justru yang paling canggih berpolitik uang," tuturnya.
Makanya, dia mengingatkan kepada seluruh pihak untuk tidak terlibat politik uang. Walaupun hal tersebut sulit dihindarkan, tapi Qasim menyatakan politik uang adalah perbuatan yang dilaknat Allah.
"Politik uang yang dinyatakan sebagai perbuatan yang dilaknat Allah atas pemberi dan penerima politik uang," ujarnya.
(ata/ata)