Survei LSI Denny JA Pilwalkot Makassar: Elektabilitas SEHATI Naik Jadi 29,5%

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Survei LSI Denny JA Pilwalkot Makassar: Elektabilitas SEHATI Naik Jadi 29,5%

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 20 Nov 2024 16:20 WIB
Peneliti LSI Denny JA, Muhammad Khatib memaparkan tingkat elektabilitas 4 paslon di Pilwalkot Makssar, Rabu (20/11/2024)
Foto: Peneliti LSI Denny JA, Muhammad Khatib memaparkan tingkat elektabilitas 4 paslon di Pilwalkot Makssar. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei elektabilitas 4 pasangan calon (paslon) di Pilwalkot Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). LSI memotret elektabilitas paslon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) mengalami kenaikan drastis menjadi 29,5%.

LSI Denny JA merilis survei elektabilitas paslon pada Pilwalkot Makassar di Hotel Mulia, Makassar, Rabu (20/11/2024). Peneliti LSI Denny JA, Muhammad Khatib mengatakan survei tersebut dilakukan pada 10-16 November menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 3,5%.

Sebanyak 800 orang responden diwawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner yang disiapkan. Responden dipilih secara proporsional dan seluruh pemilih di Makassar berkesempatan jadi responden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, paslon nomor urut 1, Munafri Arifudin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) dengan elektabilitas dengan 34,6% disusul paslon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) 29,5%. Selanjutnya Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi AU (INIMI) 20,4% dan Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) 1,9%. Sementara responden yang belum menentukan pilihan atau swing voters sebanyak 13%.

Muhammad Khatib dalam pemaparannya menyebut survei ini memotret tren elektabilitas masing-masing paslon. Kata Khatib, paslon SEHATI dan INIMI cenderung mengalami peningkatan elektabilitas.

ADVERTISEMENT

"Sementara tren elektabilitas Munafri dan Aliya itu terjadi penurunan. Tepatnya dari 49 ke 34,6%. Ada penurunan pada pasangan Munafri dan Alia mustika Ilham. Seto-Rezki dari 21 naik cukup drastis, cukup signifikan naiknya dari 21 ke 29,5% ," katanya.

Survei ini juga memotret sebanyak 18% pemilih yang pilihannya masih ada kemungkinan berubah. Kandidat alternatif teratas untuk dipilih dari kategori ini yakni SEHATI.

"Pasangan Andi Seto-Rezki itu adalah alternatif teratas dari pilihan publik. Publik yang sudah memilih tapi masih kemungkinan akan mengubah pilihannya. Nah inilah menjadi salah satu variabel kenaikan Andi Seto-Rezki ini," kata Khatib.

MULIA Terancam Disalip

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah dalam keterangannya menambahkan meski MULIA masih memimpin elektabilitas namun terancam disalip paslon nomor urut 2 yang trennya terus naik.

"Jika trennya menurun harus waspada karena ada kecenderungan untuk terus turun. Ini bahaya dan sangat rawan disalip oleh kandidat yang punya trend naik," katanya.

Toto menyebut contoh akuntabilitas personal Appi yang sebelumnya cukup unggul jauh dengan 47,0% pada September, sekarang turun ke 34,0% pada November 2024. Dari pengalaman selama ini, calon yang elektabilitasnya turun, cukup berat untuk rebound.

Sementara itu, dua paslon lainnya, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi berada di angka 20.4%, dan Amri Rasyid-Rahman Bando di 1,9%. Kedua paslon ini, khususnya INIMI, tetap punya peluang untuk bisa menyalip paslon di atasnya, meskipun harus dengan kerja sangat ekstra.

Toto menjelaskan, salah satu faktor yang membuat elektabilitas paslon MULIA mengungguli tiga paslon lain karena secara personal, Munafri Arifudin sudah punya bekal tingkat pengenalan yang cukup ideal, yaitu 93,5%. Dan dari yang mengenal dia, sebanyak 88,2% mengaku suka.

Posisi yang hampir sama, lanjut Toto, terjadi pada Andi Seto Asapa. Meski sebagai pendatang baru, aneka atribut ruang publik dan program yang cukup masif membuat tingkat pengenalan Andi Seto tembus ke 90,9%. Dan dari yang mengenalnya, sebanyak 80,3% mengaku suka.

"Inilah yang sering saya sebut dengan hukum besi untuk menang. Siapapun yang ingin menang, harus memenuhi hukum besi pengenalan dan kesukaan yang tinggi. Karena semakin kecil pengenalannya, kecil juga peluang untuk dipilihnya. Begitu juga sebaliknya," tegasnya.

Meski begitu, Toto mengingatkan, peluang menang masih terbuka untuk setidaknya tiga paslon diluar AMAN. Kenapa? Karena masih ada sekitar 33,8 % pemilih yang berkategori soft supporters. Yaitu, mereka yang sudah punya pilihan tapi masih bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.

Toto juga mengingatkan, ada sekitar 46,4% publik yang menganggap money politic itu wajar. Ini biasanya gambaran perilaku pemilih yang menjadikan pemberian uang sebagai alasan memilih. Dan pada praktiknya, angka seperti itu bisa lebih tinggi lagi, pada saat uangnya sudah di depan mata.




(hsr/asm)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads