.webp)
Calon gubernur nomor urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menemui pendukungnya di ujung Sulawesi Selatan (Sulsel) tepatnya di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur. Danny menceritakan kemenangan kotak kosong untuk pertama kalinya dalam pilkada di Indonesia yakni di Makassar.
Danny melakukan kampanye di Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu (6/11/2024). Danny menceritakan tentang persatuan rakyat dalam memenangkan kotak kosong di Pilwalkot Makassar.
"Ini sejarah pertama di Indonesia kotak kosong menang, saat itu saya dianulir yang tadinya ada gambar saya di situ jadi kosong, mereka melawan kotak kosong tapi saya punya caption waktu itu waktu saya dianulir saya bilang saatnya rakyat bersatu saatnya rakyat melawan dan tak terkalahkan, hasilnya kotak kosong menang," kata Danny kepada pendukungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danny mengatakan kemenangan kotak kosong terjadi saat dirinya hendak bertarung untuk periode kedua di Pilwalkot Makassar. Saat itu, Danny maju sebagai calon perseorang karena semua partai diambil lawannya.
"Masuk periode kedua, 8 partai mengusung saya tiba-tiba datang huru hara 8 partai diangkut tidak ada sisa, saya punya partai saya banting arah perseorangan. Dihadang tapi kami terus maju akhirnya lolos perseorangan," bebernya.
"Akhirnya kita head to head lawan kandidat yang di belakangnya semua orang besar, di belakangnya yang punya negara, yang di belakangnya yang punya hukum, melawan anak lorong tapi karena survey maju, terus akhirnya dengan berbagai cara mereka mencurangi saya untuk dianulir," lanjutnya.
Danny menyebut lawannya saat itu memiliki kekuatan besar karena didukung gubernur hingga penyelenggara pemilu. Dia pun diperiksa sebanyak 48 kali sebelum pencalonannya dianulir.
"Jadi ndak usah bilang-bilang, bayangkan kotak kosong semua kekuasaan ada di situ gubernur walikota, bupati, camat, lurah, RT/RW semua lawan saya, Bawaslu, KPU semua lawan saya. Saya bahkan diperiksa 48 kali, orang bagi-bagi uang masyarakat ambil ji, tapi tetap masyarakat coblos kotak kosong," jelasnya.
Lebih lanjut, Danny mengatakan setelah kotak kosong menang, kursi wali kota Makassar akhirnya diisi pejabat sementara (Pjs) selama dua tahun. Setelah itu, dia kembali bertarung dengan lawan yang sama dan menang.
"Selisih dua tahun kemudian saya menang lagi, yang tadi dia kalah lawan kotak kosong, dia tidak mau kalah lagi dia mau revans harus satu sama ini, tapi alhamdulillah 2-0 apa yang terjadi? ternyata masyarakat Makassar sepakat dalam hatinya bersama DP (Danny Pomanto) nasibnya berubah," katanya.
Danny kemudian memberikan semangat kepada pendukungnya untuk terus berjuang di Pilgub Sulsel 2024. Dia menegaskan bahwa kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat.
"Saya cerita ini sebagai sejarah bahwa bagaimana masyarakat Makassar nasibnya tidak mau terkatung-katung, karena dia menganggap bahwa pilkada ini bukan main-mainan bukan kepentingannya pak DP (Danny Pomanto) tapi kepentingan mereka juga akhirnya apa? tadi dicerita penyapu jalanan yang tadinya upahnya hanya Rp 25 ribu sekarang dia terima Rp 2,4 juta di luar BPJS," tutup Danny.
(hsr/hsr)
