Pengamat politik Nurmal Idrus menilai pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih dinamis menjelang pemungutan suara. Potensi saling salip suara masih memungkinkan terjadi meski elektabilitas Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) diunggulkan di sejumlah lembaga survei.
"(Pilwalkot Makassar) Masih sangat dinamis," ujar Pengamat politik, Nurmal Idrus kepada detikSulsel, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, penelitian sejumlah lembaga survei menunjukkan hasil akhir Pilwalkot Makassar masih sulit ditebak. Apalagi pemilih mengambang atau swing voters dan belum menentukan pilihan atau undecided voter masih relatif tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika melihat berbagai hasil penelitian lembaga kredibel itu, maka sulit untuk memprediksi hasil akhir Pilwali Makassar," ujarnya.
Meski Appi-Aliyah memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding paslon lain, kata Nurmal, namun harus tetap waspada. Appi-Aliyah dinilai harus menyiapkan langkah antisipasi agar elektabilitasnya tak tergerus.
"Meski Appi di atas, saya kira tim pemenangan mereka perlu menyiapkan lebih banyak langkah antisipasi agar tak terkejar. Pemetaan ketat terkait dengan posisi elektabilitas mereka dan lawan-lawannya di setiap TPS perlu dibuat dan kemudian membuat langkah antisipasi lebih cepat," jelasnya.
Menurutnya, pergerakan paslon lain yang masif kampanye akan menguntit Appi-Aliyah. Pergerakan pemenangan masing-masing paslon dinilai masih akan berpengaruh besar dalam kurun waktu kurang satu bulan jelang pemilihan.
"Pergerakan lapangan lewat door to door dan juga kemampuan setiap tim Paslon menjangkau pemilih akan banyak berperan dalam mengontrol elektabilitas," ungkapnya.
Dia menilai dua paslon lain yakni Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi A Uskara (Indira-Ilham) dan Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Seto-Rezki) masih berpeluang menyalip elektabilitas Appi tersebut. Apalagi, survei terakhir selisihnya makin tipis yakni tersisa 9%.
"Itu (menyalip) sangat mungkin terjadi. Tapi dengan catatan, taktik keduanya bisa melebihi apa yang dilakukan MULIA. Potensi untuk melakukan itu ada pada keduanya, tetapi menurut saya MULIA juga punya tim yang solid apalagi ada Ilham Arief Sirajuddin yang berpengalaman," ujarnya.
Untuk diketahui, 4 lembaga merilis hasil survei elektabilitas paslon di Pilwalkot Makassar satu bulan jelang pemilihan. Keempat lembaga itu yakni Indikator Politik Indonesia, Celebes Research Center (CRC), Parameter Publik Indonesia (PPI), dan Insert Institute.
Hasilnya, Appi-Aliyah unggul dalam semua survei, disusul secara berturut-turut Indira-ilham, Seto-Rezki, dan di posisi buncit Amri-Rahman.
(asm/ata)