Calon wakil wali kota Makassar nomor urut 3 Ilham Ari Fauzi A Uskara menyindir pasangan calon (paslon) nomor 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi dalam sesi tanya jawab debat perdana Pilwalkot Makassar 2024. Sindiran dilontarkan Ilham saat pertanyaannya ke Seto-Kiki soal program iuran sampah gratis tidak dijawab.
Momen tersebut bermula ketika moderator memberikan kesempatan kepada Ilham untuk bertanya kepada Kiki pada debat perdana Pilwalkot Makassar di Hotel Dalton, Makassar, Sabtu (26/10/2024). Ilham memulai pertanyaannya dengan menyebut setiap niat baik harus dibarengi dengan pertimbangan.
"Niat baik harus dibarengi dengan konsekuensinya pun dipertimbangkan. Kata gratis pasti disenangi sama masyarakat, tapi apakah layanan yang akan diterima masyarakat juga ada konsekuensi positifnya?" ujar Ilham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas mengaku ingin lebih spesifik mendalami program Seto-Kiki yang ingin menggratiskan iuran sampah kepada masyarakat. Ilham pun menyinggung sejumlah regulasi terkait retribusi sampah.
"Saya spesifik ingin memperdalam program retribusi sampah yang Rezki tawarkan, mohon maaf, kita terikat pada regulasi Permendagri Nomor 7/2021 dan Perda Nomor 1/2024 yang masih mewajibkan kita membayar retribusi sampah," katanya.
Lebih lanjut, kata dia, konsekuensi terhadap kualitas layanan yang akan diterima masyarakat pasti berdampak buruk. Menurutnya, pembiayaan akan sejalan dengan kualitas layanan.
"Kalau pembiayaan digratiskan masyarakat tidak punya kekuatan untuk menuntut bagaimana sampahnya bisa diambil tepat waktu. Yang mau kami tanyakan Kak Rezki, kata gratis memang gratis tapi apakah itu realistis?" tanya Ilham.
Moderator kemudian mempersilakan Kiki untuk menanggapi pertanyaan Ilham. Dia menjelaskan program iuran sampah gratis itu hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara masyarakat lainnya tetap dikenakan biaya iuran sampah, termasuk pabrik, rumah makan, dan hotel.
"Jadi memang program iuran sampah kami menggratiskan untuk, mohon maaf sebelumnya, untuk keluarga berpenghasilan rendah, berpenghasilan rendah. Karena kami tetap mengenakan iuran untuk yang seperti pabrik, hotel, rumah makan. Kami tetap kenakan biaya tersebut," jawab Kiki.
Kiki mengaku tetap menyampaikan secara transparan program sampah gratis tersebut kepada masyarakat saat berkampanye. Dia juga berharap ada subsidi untuk kesejahteraan petugas kebersihan.
"Dan di setiap sosialisasi kami, kami tetap sampaikan program kami secara detail bukan cuma menyampaikan bahwa iuran sampah gratis saja. Tapi kami tetap sampaikan bahwa iuran sampah gratis itu untuk, mohon maaf sekali lagi untuk keluarga berpenghasilan rendah," ujarnya.
Moderator kembali memberikan kesempatan kepada Ilham untuk merespons tanggapan Kiki. Namun, Ilham merasa pertanyaannya belum dijawab. Dia lantas menyindir pengalaman Seto-Kiki yang tidak menjawab pertanyaannya.
"Jadi kembali bahwa jawaban kakak Kiki belum menjawab pertanyaan saya. Kembali lagi kita terikat aturan Permendagri dan Perda dan yang kedua masyarakat tidak bisa mendapatkan layanan yang baik ketika digratiskan," katanya.
"Saya rasa Kak Seto dan Kak Rezki berpengalaman seperti yang tadi disampaikan. Masa hal seperti ini tidak bisa terjawabkan," tambah Ilham.
(asm/asm)