Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) akan digelar pekan depan. KPU Sulsel telah merancang tema debat dan menetapkan 7 panelis dari berbagai latar belakang keilmuan.
Debat perdana Pilgub Sulsel akan digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jalan Andi Djemma, Senin (28/10) pukul 19.00 Wita. Acara ini mengangkat tema, "Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Aksesibel dan Responsif."
"Tema itu dirumuskan oleh teman-teman KPU. Dari tema ini masih akan ada perumusan dalam bentuk sub tema oleh panelis-panelis dengan daftar pertanyaannya," ujar Anggota KPU Sulsel Hasruddin Husain kepada detikSulsel, Senin (21/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU Sulsel juga sudah menyiapkan tema dan 7 panelis untuk ajang adu gagasan pemilihan gubernur atau Pilgub Sulsel 2024 itu. Debat akan disiarkan oleh tujuh lembaga penyiaran resmi.
"Debat ini menjadi bagian penting dari tahapan Pilgub Sulsel untuk memberikan kesempatan kepada kandidat dalam memaparkan program mereka terkait peningkatan kesejahteraan dan aksesibilitas pelayanan publik," ujar Hasruddin.
Diketahui, debat perdana ini akan berlangsung selama 150 menit atau hingga pukul 21.30 Wita. Debat juga direncanakan terdiri dari 6 sesi.
"Sesi pertama, pembukaan termasuk penyampaian visi misi. Sesi kedua, pendalaman dari tim Paslon 1 kemudian pendalaman tim Paslon 2, tapi ini masih bisa berubah. Yang jelas masing-masing mendapat kesempatan satu kali pendalaman," kata Hasruddin, Senin (14/10).
Sesi empat dan lima akan diisi dengan tanya jawab antar paslon. Sementara sesi keenam diisi dengan pernyataan penutup atau closing statement masing-masing paslon.
Diketahui, KPU Sulsel hanya akan menggelar debat sebanyak 2 kali. Debat kedua rencananya akan digelar pada 10 November mendatang.
Debat Perdana Pilgub Sulsel
1. Tema: Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Aksesibel dan Responsif
2. Jadwal: 28 Oktober 2024
4. Lokasi: Hotel Four Point
5. Waktu: 19.00-21.30 Wita
Panelis Debat Perdana Pilgub Sulsel 2024
1. Andi Yudha Yunus (Pemerhati Kebijakan Publik dan Aktivis LSM)
2. Adi Suryadi (Dosen Pascasarjana Ilmu Politik dan Ilmu Hubungan Internasional Konsentrasi Kajian Demokrasi dan Civil Society FISIP Unhas)
3. Mohammad Arif (Sekretaris Pusat Kajian Advokasi dan Bantuan Hukum Universitas Muslim Indonesia)
4. Muh Iqbal Latief (Kepala Pusat Penelitian Opini Publik LPPM Universitas Hasanuddin)
5. Husaimah Husain (Aktivis Perempuan dan Anak)
6. Firdaus Muhammad (Guru Besar Ilmu Komunikasi dan Politik Islam UIN Alauddin Makassar)
7. Muhlis Madani (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Makassar)
(asm/sar)