Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma), mulai menyiapkan materi debat perdana Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. Keduanya kompak akan membahas masalah defisit APBD di Pemprov Sulsel.
Diketahui, KPU Sulsel menjadwalkan debat perdana Pilgub Sulsel 2024 digelar di Kota Makassar pada Senin (28/10/2024). Hingga kini, KPU Sulsel masih membahas teknis berlangsungnya debat nanti.
Juru bicara (jubir) Danny-Azhar, Asri Tadda menyebut jagoannya sudah sangat siap menghadapi debat. Asri menyebut, beberapa hal yang akan menjadi sorotan Danny dalam debat ialah masalah defisit APBD Pemprov Sulsel hingga nasib petani dan nelayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira banyak ya (sorotan pembahasan). Selain soal defisit anggaran yang terus jadi beban pemprov sampai hari ini, juga soal nasib petani dan nelayan, kalangan milenial dan gen Z, pendidikan dan kesehatan," kata Asri Tadda kepada detikSulsel, Rabu (16/10).
Asri menuturkan saat ini Danny-Azhar masih fokus melakukan kampanye di daerah. Namun demikian, dia menyebut jika jagoannya itu tetap akan mempersiapkan debat dengan baik.
"Tentu akan ada persiapan untuk debat. Tapi saat ini paslon DIA masih fokus kampanye di Bosowa (Bone, Soppeng, Wajo). Sepulang itu baru akan fokus persiapan debat tetapi kampanye tetap jalan terus," ujarnya.
Asri menegaskan, Danny Pomanto sudah memiliki pengalaman berkontestasi pada pilkada sebelumnya. Sehingga menurutnya, debat publik bukan lagi hal yang perlu dikhawatirkan.
"Juga dengan pengalaman beliau berkontestasi di 2 pilkada sebelumnya, tentu menjadi modal sangat berharga untuk melalui tahapan pilgub nanti, termasuk debat. Yang tak kalah penting adalah ikhtiar menyelamatkan Sulsel," ucapnya.
Dia mengaku yakin Danny menguasai materi debat yang akan dibawakannya. Apalagi, kata dia, visi misi Danny-Azhar digagas langsung oleh Danny Pomanto.
"Insyaallah sangat optimis. Bagi Danny, debat hal yang biasa sih. Insyaallah beliau sangat siap debat, apalagi terkait dengan visi misi DIA karena semua gagasan itu sebenarnya orisinil dari beliau (Danny). Jadi, kami sangat yakin, Pak Danny sangat menguasai hal itu," pungkasnya.
Simak persiapan ASS-Fatma di halaman selanjutnya.
Andi Sudirman Siapkan Jawaban soal Defisit APBD
Sementara, tim pemenangan ASS-Fatma percaya diri jagoannya juga tampil baik pada debat kandidat Pilgub Sulsel 2024. Keduanya disebut tak ada persiapan khusus karena berpengalaman di pemerintahan.
"Tidak ada persiapan khusus sekaitan dengan persiapan debat publik dalam kontestasi pilgub ini. Andalan (Andi Sudirman) yang merupakan mantan gubernur periode sebelumnya, tahu persis kebijakan saat itu dan saling terhubung hingga saat ini," ujar Sekretaris Tim ASS-Fatma, Andi Januar Jaury Dharwis kepada detikSulsel, Selasa (15/10).
Januar mengumbar pengalaman Andi Sudirman yang sudah tahu kondisi pemerintahan di Sulsel. Menurutnya, program yang dicanangkan dalam RPJMD 2018-2023 lalu masih sinkron dengan kondisi kekinian meski sempat diisi oleh penjabat gubernur.
"Prinsip pemerintahan itu berkelanjutan, meskipun tersisip 2 Pj (gubernur) pasca pengabdian beliau, tetapi kedua Pj ini juga menuntaskan indikator RPJMD 2018-2023 dan RPD 2024-2026 yang saling terhubung harmoni," katanya.
Menurutnya, desain visi-misi ASS-Fatma selaras dengan RPJPD Sulsel 2025-2045 yang nantinya akan didalami di debat. Sehingga, kata dia, akan tergambar kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dari rezim ke rezim berikutnya dengan regulasi yang mengikat.
"Dipahami juga bahwa beberapa tahun terakhir ini, utamanya tahun 2023 yang lalu APBD Sulsel mendapat tekanan dari ruang fiskal yang sempit. Salah satu yang menyebabkan dan terjadi di seluruh daerah adalah kewajiban mandatory untuk membiayai pilkada gubernur/wakil gubernur," kata dia.
Kondisi fiskal yang membuat APBD Sulsel defisit tersebut terjadi di seluruh Indonesia. Khusus untuk penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, kata dia, APBD Sulsel terkuras hingga Rp 700 miliar.
"Fenomena ini terjadi di seluruh pemerintah daerah se-Indonesia yang menyebabkan terjadinya defisit. Untuk diketahui, kewajiban mandatory Pemprov Sulsel untuk anggaran pilgub hampir Rp 700 miliar," ujarnya.
Pihaknya mengaku, ASS-Fatma sudah menyiapkan solusi untuk kondisi fiskal APBD Sulsel yang defisit ini, termasuk saat debat nanti. Perlahan, kata dia, ASS-Fatma akan menangani masalah itu jika dipercaya memimpin Sulsel.
"Diyakini Andalan Hati akan memperkecil gap defisit ini saat kelak dipercaya sebagai gubernur dan wakil gubernur periode 2025-2030," katanya.