Hasil survei Pilkda Lutim tersebut dirilis PSI di salah satu kafe, Jalan Letjen Hertasning, Makassar, Kamis (10/10/2024). PSI memotret elektabilitas kandidat dari 400 responden warga Lutim yang telah memiliki hak pilih.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error Β± 5 %. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 440 responden pada periode 21-30 September.
Mengukur tingkat elektabilitas paslon, responden diberi pertanyaan tertutup terkait pasangan calon yang akan dipilih jika pilkada digelar saat ini. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 1 Isrullah Achmad-Usman Sadik dipilih 9,75% responden.
Pasangan calon nomor urut 2, Budiman Hakim dipilih oleh 36,75% responden. Sementara pasangan nomor urut 3 Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler dipilih oleh 44,50% responden. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 9,00%.
"Pasangan calon Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler adalah pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu Timur dengan tingkat keterpilihan tertinggi," ujar Direktur Riset PSI, Zulfahri Rachman dalam pemaparannya.
Survei ini juga memotret masalah utama yang dialami masyarakat Lutim selama ini. Masalah ekonomi, terutama sulitnya lapangan pekerjaan dan tingginya harga kebutuhan pokok, menjadi isu yang paling mendesak bagi masyarakat Luwu Timur.
Selain itu, masalah pertanian seperti ketersediaan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) juga menjadi perhatian utama. Kinerja pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Budiman Hakim dinilai buruk dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.
"Masalah ekonomi 49,75%, masalah pertanian dan perkebunan 25,75 dan masalah infrastruktur 7,75%. Itu 3 masalah terbesar di Lutim," kata Zulfahri.
Zulfahri menekankan, hasil ini masih berpotensi berubah seiring masifnya masing-masing paslon dalam berkampanye. Elektabilitas masing-masing bisa berubah hingga pencoblosan.
"Dinamika elektoral masih bisa berubah, sangat tergantung pada kerja pemenangan masing-masing pasangan calon," ujarnya.
(sar/sar)