IAS awalnya menceritakan dirinya sebenarnya hanya ingin bekerja di belakang layar untuk pemenangan Appi-Aliyah. Namun karena dorongan dari petinggi-petinggi partai, maka ia akhirnya menerima tugas tersebut.
"Semua memberikan kepercayaan kepada saya. Walaupun sebenarnya saya bilang biar saja di belakang saja, tapi para petinggi, baik tokoh-tokoh partai dan pendukung Appi-Aliyah meminta saya. Barangkali ada nilai plusnya ketika saya jadi ketua tim pemenangan," ujar IAS kepada wartawan di Posko Induk Tim Pemenangan Appi-Aliyah, Jalan AP Pettarani, Makassar, Selasa (3/9/2024) malam.
IAS yang menjabat Wali Kota Makassar periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu mengatakan saat ini tim pemenangan tengah menyusun struktur untuk selanjutnya melakukan konsolidasi. Kata dia, tim yang bekerja nanti akan bergerak sampai ke tingkatan terbawah atau akar rumput.
"Sekarang ini kita lagi menyusun struktur tim dan insyaallah besok malam kita akan konsolidasi tim. Memang tim ini nanti dari berbagai divisi. Paling penting memang adalah bagaimana tim yang bekerja ini bisa melakukan optimalisasi penggalangan sampai tingkat bawah sehingga tim jaringan itu bisa terbentuk sampai ke tingkat TPS. Jadi, kita sementara menyusun itu," katanya.
Lebih lanjut, IAS membeberkan tim pemenangan akan mengandalkan jaringan-jaringan yang sudah terjalin erat sejak lama ditambah dengan jaringan baru yang dibentuk partai pengusung maupun relawan-relawan Appi-Aliyah. Menurutnya, kolaborasi itu akan menjadi kekuatan besar dalam memenangkan Appi-Aliyah.
"Dengan pendekatan-pendekatan tim rasionalnya melalui jaringan-jaringan yang memang selama ini sudah terlanjur dekat dengan kita. Ditambah jaringan-jaringan baru, baik itu terbentuk oleh Golkar sendiri maupun relawan-relawan Appi. Dan itu dikolaborasi dengan jaringan-jaringan yang selama ini kita punya," ucapnya.
"Saya, kan, selama mulai dari Pilkada Wali Kota pertama 2008, kami punya jaringan di-maintenance, bagus terus. Karena tidak pernah terputus agenda-agenda politik, pascapemilihan wali kota periode kedua, hingga masuk Pilgub Sulsel 2013, kemudian masuk Pileg 2014. Jadi, jaringan ini terus terpelihara, terawat sampai sekarang," tambahnya.
IAS menegaskan bahwa penggabungan ini tidak akan mengganggu struktur tim yang sudah ada. Menurutnya, dengan kekuatan jaringan ini tim pemenangan Appi-Aliyah akan mampu mencapai target perolehan suara yang maksimal pada Pilwalkot Makassar 2024.
"Nah, itu yang akan kolaborasi. Tapi, saya sudah bilang tim yang terlanjur terbentuk sejak awal, jaringan Appi dan jaringan Golkar, kita tidak campur aduk. Tapi, kita hanya memberikan penguatannya. Ibarat titik-titik bolongnya yang kurang. Kebetulan memang pola yang dilakukan oleh tim jaringan-jaringannya Appi ini sepertinya sudah cukup baik. Ini yang kita berikan penguatan saja," tuturnya.
"Mudah-mudahan kalau jaringan-jaringan ini bagus, target perolehan kita targetkan mudah-mudahan bisa mencapai hasil yang maksimal," imbuhnya.
(asm/sar)