Manuver Andi Sudirman Goyang Suara PDIP di Gowa Lewat Wabup Karaeng Kio

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Pilgub Sulsel

Manuver Andi Sudirman Goyang Suara PDIP di Gowa Lewat Wabup Karaeng Kio

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 04 Sep 2024 08:00 WIB
Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Mallaguna (KAraeng Kio) dan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) saat bertemua di kediaman Karaeng Kio di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Mallaguna (Karaeng Kio) dan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) saat bertemu di kediaman Karaeng Kio di Kabupaten Gowa, Sulsel. Foto: (dok. istimewa)
Gowa -

Bakal calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) mulai safari menemui tokoh-tokoh berpengaruh menjelang Pilgub Sulsel 2024. Salah satu yang ditemui ialah Wakil Bupati Gowa yang juga kader PDIP Abdul Rauf Mallagani alias Karaeng Kio.

Pertemuan ASS dengan wakil bupati dua periode itu berlangsung di kediaman Karaeng Kio, Jalan Yusuf Bauty, Kabupaten Gowa, Minggu (1/9). ASS mengaku kedatangannya di kediaman Karaeng Kio untuk bersilaturahmi.

Keduanya berbincang banyak hal selama kurang lebih 2 jam. Andi Sudirman mengatakan pertemuan itu layaknya seperti keluarga sebab saat dirinya menjabat Gubernur Sulsel Periode 2021-2023, banyak berdiskusi dengan Wabup Gowa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami banyak berbincang, tanya kabar dan lainnya. Lama baru bertemu sama Karaeng Kio, kita doakan beliau sehat-sehat," ujar Andi Sudirman dalam keterangan tertulisnya kepada detikSulsel, Selasa (3/9/2024).

Diketahui, Karaeng Kio bergabung menjadi kader PDIP sejak 2023 lalu setelah sebelumnya berbaju Golkar sejak 2016. Sementara PDIP pada Pilgub Sulsel 2024 mengusung bakal pasangan Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, PDIP hanya merespons santai pertemuan ASS dan Karaeng Kio. PDIP menilai pertemuan keduanya hanya silaturahmi biasa.

"Tidak ada masalah itu. Itu kan silaturahmi biasa, tidak ada masalah itu. Lagian juga belum penetapan ini," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ansyari Mangkona kepada detikSulsel, Selasa (3/9).

Menurutnya, pertemuan itu juga tidak terindikasi melakukan pelanggaran. Apalagi, kata Ansyari, Karaeng Kio saat ini masih menjabat sebagai kepala daerah yang mesti terbuka terhadap setiap orang yang datang.

"Kalau silaturahmi sih tidak ada masalah, beliau kan sebagai pejabat daerah kalau orang datang pasti dia terima. Saya juga kalau calon yang lain mau datang tidak ada masalah. Seperti saya ini kan masih anggota dewan, orang mau datang silaturahmi. Asal tidak ikut kampanye," katanya.

"Saya sebagai Ketua Badan Kehormatan PDIP tidak mempermasalahkan dan itu bukan sebagai pelanggaran," tambahnya.

Lebih lanjut, Ansyari mengaku mempersilakan masyarakat menilai sendiri apakah pertemuan tersebut adalah manuver ASS. Dia menegaskan PDIP tak mempermasalahkan kadernya bersilaturahmi dengan siapa pun.

"Itu tergantung orang mau menilai seperti apa yang jelas kami tidak mempermasalahkan. Masa silaturahmi kita putus karena mau pilkada," ujarnya.

Pakar Nilai Pertemuan ASS-Karaeng Kio Manuver Goyang Suara PDIP

Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai pertemuan itu sebagai manuver yang strategis bagi ASS. Apalagi saat ini Karaeng Kio sebagai pejabat daerah dinilai sedang dalam kondisi gamang sehingga ada kemungkinan untuk digoda menjadi bagian dari pemenangan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi.

"Kenapa Abdul Rauf Mallagani bukan bupati Adnan? Karena saya pikir yang pertama Kio sekarang sedang dalam kegamangan. Dia tidak dapat dukungan penuh keluarga Yasin Limpo untuk jadi calon bupati Gowa. Sehingga yang lebih mudah bermanuver itu Kio, lebih gampang digoda," kata Ali kepada detikSulsel, Selasa (3/9).

Menurut Ali, Adnan selama ini tidak banyak bergerak untuk Pilgub Sulsel. Karena itulah ASS kemungkinan memilih untuk mendekat ke Karaeng Kio yang tidak maju dalam Pilkada 2024 ini.

"Sementara Adnan dengan kondisinya yang agak terjepit, tersandera juga sama PDIP, tentu agak susah digoda. Tapi kalau Kio lebih gampang digoda. Dan tidak mungkin Amir Uskara yang digoda," katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ali menilai pertemuan itu bahkan sama saja dengan menggoda Karaeng Kio untuk hengkang dari PDIP. Dukungan Kio nantinya, kata Ali, akan memberi pengaruh besar untuk strategi pemenangan ASS-Fatma di Gowa.

"Jadi menggoda Kio sama saja mengajak dia keluar dari PDIP. Tapi saya rasa Kio nothing to lose, sementara Kio punya kekuasaan geografis yang bagus di daerah atas. Walau pun nanti akan berhadapan dengan H Rafiuddin PPP (Ketua DPRD Gowa), tapi basis keduanya berbeda, basis Kio kan karaeng, Rafiuddin orang biasa," ungkapnya.

Karaeng Kio juga dinilai tidak punya beban dan bisa memilih salah satu partai di barisan pengusung ASS-Fatma. Jika itu terjadi, maka ASS-Fatma dinilai bisa mengimbangi dominasi PPP di Gowa.

"Akan sangat mendukung, di sisi lain Kio sebagai wakil bupati masih punya pengaruh yang luas di Gowa. Politik di Gowa memang masih sangat dipengaruhi keluarga besar. Keluarga Kio dan posisinya sebagai wakil bupati masih cukup berpengaruh di Gowa, makanya sangat strategis," ujarnya.

Lebih lanjut, Ali menyinggung pergerakan politik Waketum PPP Amir Uskara untuk memenangkan pasangan Danny-Azhar di Gowa. Menurutnya, Amir Uskara memiliki jaringan luas di kalangan keluarga berpengaruh dan jaringan Islam tradisional di Gowa, termasuk NU dan komunitas madrasah.

"Ditambah lagi dia terhubung dengan H Rafiuddin yang relasinya menguasai Malino ke atas. Itu saya rasa yang membuat peluang Amir Usakara sangat bagus di Gowa. Jangan lupa Amir Uskara tidak punya banyak catatan negatif di Gowa," katanya.

Dia juga menilai Amir Uskara sebagai bakal calon bupati Gowa akan maksimal memenangkan Danny-Azhar. Apalagi anaknya yakni Ilham Ari Fauzi juga sedang mendampingi istri Danny, Indira Jusuf Ismail di Pilwalkot Makassar.

"Iya akan maksimal, karena itu juga untuk kepentingannya. Sekali jalan anaknya dan dia juga. Dia amankan anaknya di Pilwalkot Makassar, amankan Pak Danny di Pilgub dan itu lebih efisien karena satu kali jalan bisa tercapai 3 tujuan politiknya," pungkas Ali.

Respons PPP Gowa di halaman selanjutnya.

PPP Optimis Menangkan Danny-Azhar

Sementara itu, PPP Gowa mengaku tidak khawatir dengan manuver ASS yang mendekati Karaeng Kio. PPP Gowa tetap optimis bisa memenangkan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel 2024.

"PPP Gowa yang jelas, apa yang menjadi keputusan pusat tentu kita samina wa athona dan harus all out memenangkan. Yang jelas kami mau menangkan Pak Danny 50% lebih. Target kita harap menang," ujar Ketua DPC PPP Gowa Nursyam Amin kepada detikSulsel, Selasa (3/9).

Nursyam pun menilai pertemuan ASS dengan Karaeng Kio adalah hal biasa dalam politik, terutama untuk mencari dukungan. Menurutnya, Danny-Azhar juga nantinya akan melakukan hal serupa dengan tokoh lainnya di Gowa.

"Namanya bakal calon jadi dia garap, Pak Danny juga begitu nantinya. Itu mungkin urusan personal, saya tidak mencampuri bagaimana PDIP, yang jelas kami PPP solid menangkan Pak Danny-Azhar," ungkapnya.

Namun dia menyebut PPP dan PDIP seharusnya bersatu padu untuk Pilgub Sulsel. Meski demikian, dia enggan mengomentari manuver ASS dan Karaeng Kio itu.

"Iya harusnya sama (PDIP dan PPP) untuk Pilgub. Tapi terkait manuver (ASS) saya tidak bisa komentari," ungkapnya.

Nursyam memang mengakui pemenangan Pilgub dan Pilbup Gowa akan diatur sedemikian rupa. Pasalnya koalisi partai pengusung Pilkada Gowa dan Pilgub Sulsel berbeda.

Diketahui, PPP bersama PKB dan PDIP mengusung Danny-Azhar di Pilgub Sulsel. Sedangkan di Pilkada Gowa, PPP bersama PKB, NasDem, Buruh dan Gelora mengusung Amir Uskara-Irmawati. Sedangkan PDIP di Pilkada Gowa mengusung bakal pasangan Sitti Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin.

"Kalau Pilgub di Gowa itu pasti terpisah karena partai pengusung kami beda-beda (dengan Pilbup). Tidak mungkin tim Pak Amir Uskara dengan koalisi kami jalan dengan Pak Danny karena kan ada NasDem (usung Amir). Pilgub juga beda, PDIP tidak bersama kami di Pilbup. Jadi kita sesuaikan," ujar Nursyam.


Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads