Pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) dinilai masih dinamis meski arah koalisi telah terbagi dalam dua poros, yakni ke Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dan Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad. Poros baru masih berpotensi terbentuk pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah syarat pilkada.
"Saya justru melihat adanya kemungkinan kejutan di menit akhir jelang pendaftaran ke KPU tanggal 27 Agustus mendatang," ujar Direktur Nurani Strategic Nurmal Idrus kepada detikSulsel, Minggu (25/8/2024).
Nurmal menilai ambang batas minimal diusung 7,5 persen suara sah membuat parpol berpikir ulang meski telah menetapkan usungan. Apalagi Pilgub Sulsel dipengaruhi konstelasi politik nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, parpol yang bisa mengusung sendiri tanpa koalisi kini tak hanya NasDem. Ada 5 parpol lainnya bisa mengusung sendiri pascaputusan MK yakni PKB meraih 389.706 suara (7,65%), Gerindra 812.563 suara (15,95%), Golkar 770.454 suara (15,13%), NasDem 887.682 suara (17,43%), Demokrat 423.121 suara (8,31%), dan PPP 422.051 suara (8,29%).
"Dengan ambang batas 7,5 persen untuk ke KPU Sulsel seperti yang sekarang, maka kemungkinan akan adanya poros ketiga dan keempat bersama ASS (Andi Sudirman) dan DP (Danny Pomanto), bisa saja Ada. Konstelasi Pilgub Sulsel akan banyak ditentukan oleh konstelasi politik nasional," ujarnya.
Mantan Ketua KPU Makassar ini memprediksi partai papan atas dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang bisa mengusung sendiri masih berpotensi membentuk poros sendiri. Salah satunya Golkar yang baru saja mengubah struktur kepengurusan DPP.
"Boleh jadi ada parpol yang kemudian membentuk poros sendiri. Seperti misalnya Golkar yang cukup untuk mengusung sendiri calonnya. Peluang itu masih terbuka karena konstelasi politik nasional sangat sulit terprediksi saat ini," jelasnya.
Partai lainnya dalam koalisi KIM yakni PAN juga baru saja menyelesaikan Musyawarah Nasional (Munas). Begitu pula PKB yang baru menyelenggarakan Muktamar.
"Itu yang saya maksud sebagai perubahan konstelasi politik nasional. Termasuk misalnya PKB yang baru menyelesaikan muktamar ini hari boleh jadi berhitung ulang mengenai posisi politiknya di Sulsel saat ini," jelasnya.
Calon Partai Pengusung:
ASS-Fatma:
- NasDem (17 kursi)
887.682 (17,43%)
- Gerindra (13 kursi)
812.563 (15,95%)
- Golkar (14 kursi)
770.454 (15,13%)
- PKS (7 kursi)
365.580 (7,18%)
- Demokrat (7 Kursi)
423.121 (8,31%)
- PAN (4 kursi)
348.622 (6,84%)
- Hanura (1 kursi)
72.959 (1,43%)
- PSI (non kursi)
40.201 (0,79%)
- Gelora (non kursi)
96.539 (1,90%)
Danny-Azhar:
- PKB (8 Kursi)
389.706 (7,65%)
- PPP (8 kursi)
422 051 (8,29%)
- PDIP (6 kursi)
326.328 (6,41%)
- Partai Buruh (non kursi)
11.549 (0,23%)
(asm/ata)