Angin puting beliung menerjang rumah warga di Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 6 rumah warga rusak parah imbas dari puting beliung.
"Kejadian angin puting beliung bersamaan hujan ringan pada pukul 03.30 Wita. Untuk sementara ada 6 rumah yang terdampak," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Parepare, Rasdi Gery kepada detikSulsel, Jumat (18/12/2025).
Angin puting beliung itu terjadi di 3 kelurahan Kecamatan Bacukiki Barat pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 03.30 Wita. BPBD mengungkapkan rumah yang terdampak mengalami kerusakan berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing 4 di Kelurahan Lumpue, 1 Sumpang Minangae, 1 Tirosompe. Rata-rata kerusakannya itu pada atap. Ya masuk kategori kerusakan berat. Ada yang terbang atapnya sampai 80 persen," ujarnya.
Rasdi mengatakan, ada 2 rumah warga yang paling parah yakni di Kelurahan Lumpue dan Tirosompe. Atap rumah warga terbang terbawa angin ditemukan di atas pohon.
"Atapnya terangkat angin puting beliung. Kami tadi temukan ada atap yang sampai tersangkut di pohon kelapa, pohon mangga," jelasnya.
Para warga yang rumahnya terdampak terpaksa tinggal sementara di rumah tetangga atau keluarganya. Pasalnya rumah mereka rusak parah dan tidak layak dihuni.
"Saat ini korban terdampak itu mengungsi di rumah keluarga atau tetangganya. Sementara kita kasi terpal untuk menutupi rumahnya," katanya.
BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian puting beliung tersebut. Meskipun warga sempat panik saat angin puting beliung menerjang rumah mereka.
"Iya tadi sempat kaget. Kejadiannya kan subuh. Tapi tidak ada korban jiwa untuk sementara. Kita masih terus melakukan asesmen lapangan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang terdampak bernama Muhammad mengungkapkan, angin puting beliung menghantam rumahnya sekitar pukul 03.40 Wita. Muhammad menuturkan, angin menerjang rumahnya itu sekitar 15 menit.
"Tiba-tiba datang angin sekitar 15 menit itu kencang sekali. Atap rumahku semuanya terkelupas dan beterbangan," katanya.
Dia menjelaskan, setelah angin puting beliung hujan deras mengguyur rumahnya. Imbasnya rumah yang tanpa atap itu basah.
"Lama baru hujan turun. Basah semua ini, karena tidak ada mi atap. Barang-barang semua basah," ungkapnya.
(ata/asm)











































