Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) membutuhkan anggaran sebanyak Rp 6,7 miliar pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel 2026. Anggaran itu untuk mengakomodir 400 atlet yang berhasil lolos Porprov.
"Untuk Porprov 2026 nanti ini atlet kami ada sekitar 400 yang lolos. Itu dari 38 cabang olahraga. Itu pun masih ada yang sementara bertanding di Pra Porprov," ungkap Ketua KONI Parepare Fadly Agoes Mante kepada detikSulsel, Jumat (12/12/2025).
Fadly menjelaskan, KONI sudah menghitung biaya tiap atlet itu sekitar Rp 650 ribu per hari. Belum biaya peralatan sarana atlet yang disiapkan nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah menghitung mengkonversi nilai kurang lebih Rp 650 ribu per hari per orang. Itu dikali 400 sekian ini. Di luar sarpras yang kita ikutkan," jelasnya.
Para atlet diperkirakan akan tinggal selama satu pekan sesuai jadwal pertandingan. Namun biasanya ada cabang olahraga (cabor) yang molor.
"Satu minggu. Tapi biasa 10 hari. Karena ada biasa cabor yang melangsungkan pertandingan di pertengahan. 2 hari setelah pembukaan akhirnya molor. Nah, otomatis ya berdampak ke anggaran," ujarnya.
Pihak KONI sudah mengajukan proposal untuk biaya pembinaan olahraga dan persiapan Porprov Sulsel 2026. Proposal dengan nilai Rp 6,7 miliar hingga kini belum ada persetujuan dari Pemkot Parepare.
"Kami jauh sebelumnya sudah memasukkan proposal dengan nilai 6,7 miliar. Kami berharap bahwa pemerintah daerah bisa kembali melakukan rasionalisasi terhadap alokasi dana hibah cabor ini," katanya.
Dia berharap, semua pihak bisa terlibat membantu para atlet jika Porprov Sulsel digelar. Menurutnya, Porprov Sulsel menjadi ajang untuk menjaga Marwah Parepare di bidang olahraga.
"Dan sekiranya Porprov terlaksana tahun depan, saya pikir kita harus saling membantu. Baik dari swasta maupun pemerintah daerah untuk memfokuskan perhatiannya dalam hal pembinaan cabor," tuturnya.
Untuk mengefisienkan anggaran, KONI mewacanakan tak mengakomodir atlet yang hanya meraih peringkat 6 di Pra Porprov. Menurutnya, para atlet di peringkat 6 ke bawah Pra Porprov tidak berpeluang meraih medali.
"Kalau 5 besar, masih kita maklumi. Kalau 6 besar kita tidak membawa. Karena ya, kecil kemungkinan mereka bisa meraih medali. Untuk mengefisiensikan anggaran," ujarnya.
Fadly juga menanggapi, anggaran pembinaan olahraga yang ada di draft APBD 2026 sebanyak Rp 250 juta. Dia berharap ada tambahan anggaran dari Pemkot untuk Porprov.
"Angka Rp 250 juta itu kami sendiri dari KONI ya melihat bahwa mungkin ada kebijakan lain. Kami tidak mau pesimis. Tapi kami tetap bersyukur siapa tahu ada skenario lain yang dibersiapkan oleh Pemda dalam rangka persiapan Porprov," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadisporapar Parepare, Iskandar Nusu membenarkan anggaran pembinaan olahraga di APBD 2026 hanya Rp 250 juta. Namun, dia mengatakan akan ada tambahan jika Porprov terlaksana.
"Itu (Rp 250 juta) untuk KONI. Belum untuk Porprov. Barangkali ada nanti tambahan. Tapi kita belum tahu," jelasnya.
(asm/sar)











































