Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 4,23 persen. Angka pertumbuhan itu lebih rendah dari periode yang sama tahun 2024.
"Kalau secara yoy (year on year) dibandingkan kalau tahun 2024 lalu kan 5,2 persen ya. Nah ini kita sedikit melambat. Di triwulan I 2025 ini kondisi ekonomi Parepare ini tumbuh sebesar 4,23 persen," ungkap Kepala BPS Parepare, Dian Ernawaty kepada detikSulsel, Sabtu (5/7/2025).
Dian menjelaskan, perbandingan itu antara pertumbuhan ekonomi tahunan dan triwulan I. Menurutnya, penghitungan produk domestik regional bruto (PDRB) triwulan baru pertama kali dilakukan, yang sebelumnya hanya rilis tahunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bandingannya sama tahun lalu saja. Karena setelah kita ada penghitungan PDRB triwulanan. Biasanya kita satu data saja tahunan. Nah sekarang ada triwulan," jelasnya.
Dia mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi dilihat dari lapangan usaha dan pengeluaran. Dari dua sisi indikator pertumbuhan ekonomi di Parepare cukup baik.
"Hitungan di BPS itu dari sisi lapangan usaha dan dari sisi pengeluaran namanya. Kalau dari sisi lapangan usaha, ini di triwulan I kemarin kita panen raya itu di bulan Maret cukup bagus hasilnya," katanya.
Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi ditunjang perputaran uang saat Ramadan. Dian menyebut, perdagangan dan kuliner menjadi pendorong perputaran uang cukup tinggi.
"Kemarin di akhir bulan Februari selama bulan Maret itu kan Ramadan, itu perputaran uang itu cukup tinggi," tuturnya.
Pertumbuhan ekonomi di Parepare juga didongkrak aktivitas mudik di pelabuhan. Lalu lintas pemudik juga menjadi pendorong perputaran uang di Parepare.
"Banyak orang yang balik juga ke sini, bongkar dan muat. Nah di situ lumayan cukup bagus gitu. Mudik kan darat sama laut, kita punya pelabuhan," bebernya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dari realisasi APBD Pemkot juga ada kenaikan. Seperti tunjangan hari raya (THR) ASN juga menjadi penggerak ekonomi.
"Nah gaji THR kalau tahun lalu itu kan di bulan April. Nah untuk tahun ini tertarik di bulan Maret, jadi ikut sebagai penggerak ekonomi di Triwulan I," pungkasnya.
(ata/sar)