Lahan kosong di belakang Kantor Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terbakar hingga menimbulkan asap tebal yang menghalangi pandangan pengguna jalan di sekitar lokasi. Damkar Parepare butuh waktu 1 setengah jam untuk memadamkan api.
"Iya, itu tadi ada kebakaran lahan kosong yang dimanfaatkan warga untuk tanam jagung dan ubi. Kita belum tahu awal mula kebakaran lahan tapi sudah terkendali saat ini," kata Camat Bacukiki Barat Ardiansyah Arifuddin kepada detikSulsel, Jumat (13/9/2024).
Kebakaran lahan tersebut dilaporkan terjadi di belakang kantor Disporapar Parepare, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare pada Jumat (13/9) sekitar pukul 12.00 Wita. Asap tebal dari kebakaran lahan tersebut pun berdampak ke jarak pandang pengguna jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasinya di belakang kantor Disporapar dan kantor Golkar Parepare. Asapnya sampai ke jalan Jenderal Sudirman karena ini memang dekat dari jalan poros yang terbakar," imbuhnya.
Selain ke jalanan, asap juga sampai ke kampus UNM, kantor Kejari Parepare dan Kantor PN Parepare yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Namun dia mengaku belum ada laporan dampak khusus dari asap tersebut.
"Asapnya juga sampai ke kantor pengadilan dan kejaksaan dan kampus UNM," bebernya.
Dia menjelaskan Damkar berhasil memadamkan api setelah melakukan usaha pemadaman selama 1,5 jam. Damkar sempat kewalahan karena lahan terbakar saat warga sedang melaksanakan salat Jumat.
"Kurang lebih 1 jam setengah baru bisa dipadamkan karena tadi itu kan bersamaan dengan orang sedang salat Jumat, jadi kewalahan petugas," jelasnya.
Dia memastikan tidak ada dampak parah yang diakibatkan kebakaran lahan tersebut. Namun petugas harus berjibaku hingga mengalihkan jalan untuk memaksimalkan mobil Damkar.
"Tidak ada ji dampak ke bangunan permanen seperti rumah atau gedung. Tadi sempat pengalihan satu jalur juga karena operasional mobil Damkar selama satu jam setengah," rincinya.
(ata/hsr)