Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap rumput di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Kota Parepare bermasalah setelah ditanam. Pihaknya mengaku kondisi ini membuat masa pemeliharaan rumput lapangan membutuhkan waktu yang panjang.
"Rumput ini kita evaluasi terus dan pemeliharaan. Ada beberapa spot yang masih kosong, (rumputnya) kering dan tidak tumbuh," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Renovasi Stadion BJ Habibie Iwan kepada media, Rabu (11/9/2024).
Iwan mengaku pihaknya sudah mendatangkan bibit rumput yang baru sebagai pengganti. Dia berharap rumput di lapangan ke depan bisa tumbuh dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mereka akan mendatangkan bibit yang baru. Memang rumput ini minimal sekali enam bulan untuk bisa dipakai," bebernya.
Kondisi ini membuat lapangan Stadion GBH Parepare sulit dipakai PSM Makassar di awal tahun 2025 meski renovasi rampung akhir tahun ini. Pasalnya ada masa pemeliharaan rumput sebelum lapangan efektif digunakan.
"Kami berharap memang PSM punya jadwal tanggal 18 Januari 2025 sudah harus bermain di Stadion ini. Tetapi di tanggal itu umur rumput belum bisa diinjak," tutur Iwan.
"Makanya kami akan mengajukan perpanjangan waktu, salah satunya alasan adalah umur rumput. Karena rumput ini kita baru menanam di sekitar Agustus (2024) pertengahan kemarin," sambungnya.
Iwan belum merinci kapan perpanjangan masa pemeliharaan rumput. Namun dia mengungkap masa pemeliharaan rumput membutuhkan waktu minimal 6 bulan sejak penanaman.
"Itu yang belum kita tahu berapa lamanya. Karena range waktu 6-8 bulan itu kita hitung. Tidak boleh diinjak selama 6 bulan. 6 bulan itu kalau kita hitung normal tanam pertama ini itu sampai di pertengahan Februari 2025," tuturnya.
Hanya saja target itu bisa saja berubah karena ada sejumlah titik di lapangan yang pertumbuhan rumputnya bermasalah. Sehingga pertumbuhan rumput di lapangan bisa saja berbeda karena ada bagian yang baru ditanam.
"Nah sekarang kelihatannya masih banyak spot yang kosong, ini didatangkan lagi (bibit rumput) yang baru. Itu dihitungkan lagi selama enam bulan minimal. Nanti lompat lagi di Maret (2025)," ucap Iwan.
"Ini yang kami minta kompensasi waktu untuk rumput ini. Karena daripada dipaksakan diinjak akan mati. Lebih baik kita selesaikan pemeliharaan rumputnya sampai tuntas," paparnya.
Sebelumnya tim dari BPPW Sulsel bersama Pemkot Parepare berkunjung ke Stadion BJ Habibie, Rabu (11/9). Salah satu yang dipantau yakni tribun VIP yang akan berstandar FIFA tanpa tiang tengah sehingga pandangan penonton menjadi lebih luas.
"Yang paling berat sekarang adalah tribun barat (VIP) ini. Karena terakhir kita akan mengambil opsi untuk dilakukan rekonstruksi," kata Iwan.
(sar/asm)