Curhat Kepsek di Parepare Cuma Dapat 7 Siswa Baru-Bangunan Dibiarkan Rusak

Curhat Kepsek di Parepare Cuma Dapat 7 Siswa Baru-Bangunan Dibiarkan Rusak

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 20 Jul 2024 09:01 WIB
Kondisi SMPN 3 Parepare, Sulsel.
Kondisi SMPN 3 Parepare, Sulsel. Foto: (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

SMPN 13 Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), hanya menerima 7 siswa baru tahun ini. Kepala SMPN 13 Parepare Nursyamsi menyebut kondisi siswa minim sudah terjadi setiap tahun dan diduga karena bangunan sekolah yang tidak terawat dibiarkan rusak.

"Tahun ini ada 7 siswa. Sudah meningkat 1 siswa sebab tahun lalu hanya 6 siswa," kata Nursyamsi kepada detikSulsel, Jumat (19/7/2024).

Nursyamsi mengungkapkan, sejak sekolah didirikan jumlah siswa baru yang diterima paling banyak 16 orang. Dia mengatakan rata-rata hanya menerima 10 siswa setiap tahun ajaran baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semenjak sekolah barusan tahun 2022 sampai 16. Biasanya hanya 10 siswa," ujarnya.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat SMPN 13 Parepare minim siswa. Salah satunya, kata dia, karena kondisi sekolah yang memprihatinkan, sementara tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Salah satu faktor kurang berminat menyekolahkan anak mereka karena kondisi ruangan sekolah yang memprihatinkan. Bangunan kami ada yang mulai rusak dan sudah 2 tahun kami usulkan perbaikan," tuturnya.

Dia mengungkap jumlah lulusan siswa SD dari sekitar lokasi sekolah juga tidak pernah banyak. Sementara, tidak sedikit siswa lulusan SD di sekitar sekolah melanjutkan pendidikan di pesantren.

"Siswa dari SD sekitar yakni SD 32 dan 58 agak kurang. Itu kalau tahun lalu ada yang memilih masuk pesantren, kalau tahun ini ada yang ke SMPN 3 dan SMPN 5," katanya.

Dia juga mengaku kerap mendengar kabar jika anak-anak calon peserta didik di sekitar lokasi sengaja memilih sekolah lain di luar kompleks SMPN 13 Parepare. Diketahui, SMPN 13 Parepare berada dalam satu lingkungan SDN 58 Parepare.

"Kami kan satu kompleks 58. Anak SD hanya 15 orang dan mereka ditanya tidak mau lanjut ke SMPN 13 karena mau cari teman baru," ujarnya.

Dikbud Parepare Sebut Calon Siswa Sekitar Sekolah Sedikit

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Parepare tak menampik minimnya siswa di SMPN 13 Parepare. Penyebabnya, karena jumlah penduduk atau calon siswa di sekitar lokasi sekolah sedikit.

"Bukan karena tidak ada nilai jualnya (alasan jumlah siswa sedikit), memang penduduk di sana yang sedikit," kata Kadis Dikbud Parepare Makmur kepada detikSulsel, Jumat (19/7).

Dia menuturkan, awalnya SMPN 13 Parepare merupakan sekolah yang berbasis satu atap dengan SDN 58 Parepare. Sementara belakangan, sekolah tersebut berubah menjadi reguler dan menerima siswa dari sekolah lain.

"Itu SMPN 13 semenjak berdiri itu sekolah tidak pernah banyak siswa. Karena itu sekolah sebenarnya satu atap. Jadi awal berdirinya satu atap bahwa siswa dari SDN 58 itu yang lanjut ke SMPN 13," paparnya.

"Jadi berapa siswa dari SD 58 begitu juga diterima. belakangan waktu dia jadikan SMP reguler, nah di situ siswa yang seharusnya lanjut siswa SMPN 13 sebagian bisa memilih ke SMP 7. Dan ada beberapa program dari SMP 7 yang membuat kekurangan siswa," tegasnya.

Dengan adanya sistem zonasi juga ditengarai membuat siswa yang berasal dari daerah lain di luar Kelurahan Watang Bacukiki menjadi terbatas untuk bisa mendaftar ke SMPN 13 Parepare. Makanya, SMPN 13 Parepare secara umum hanya mengandalkan siswa tamatan dari SD 58 dan SD 32. Sehingga berapapun jumlah siswa dari dua SD tersebut yang tamat, mereka yang nantinya akan masuk ke SMPN 13 Parepare.

"Jadi kalau bicara wilayah SMPN 13 SD penunjang hanya ada dua yakni SD 58 dan 32. karena SD 51 ada SMP 7 di situ," paparnya.

Sementara terkait kondisi bangunan sekolah yang rusak, Makmur mengaku mengalami sejumlah kendala. Dia berdalih bantuan untuk perbaikan sekolah merupakan wewenang Kementerian Pendidikan.

"Kan begini, bantuan itu berbasis Dapodik. Kementerian melihat prospek sekolah kemudian sarana dan prasarana sekolah. Jadi memang dia (SMPN 13) berada di nomor sekian karena kementerian melihat ada sekolah sekian siswanya jadi ini sekolah tidak diminati," paparnya.

Menurutnya, Kementerian Pendidikan akan lebih memprioritaskan ke sekolah yang jumlah siswanya banyak. Sebab akan lebih banyak yang menikmati bantuan yang diberikan.

"Nah ada sekolah banyak siswanya yang perlu mendapatkan bantuan. Tentu akan lebih bermanfaat kalau sekolah yang banyak siswanya dibandingkan yang sedikit. Tetapi kami tetap berpikir bagaimana tetap mendapatkan perhatian yang sama dengan sekolah lain," jelasnya.

Penampakan sekolah di halaman selanjutnya.

Penampakan SMPN 13 Parepare

detikSulsel mengunjungi langsung SMPN 13 Parepare tersebut, Jumat (19/7). Lokasi sekolah berada Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki.

Di sekolah, proses belajar mengajar berlangsung dengan kondisi hening. Ruangan kelas yang umumnya berisi hingga 30-an orang hanya diisi 7 siswa saja.

Kondisi SMPN 3 Parepare, Sulsel.Kondisi SMPN 3 Parepare, Sulsel. Foto: (Muhclis Abduh/detikSulsel)

Bangunan sekolah juga tampak kurang terawat. Di beberapa ruangnya, plafonnya dalam kondisi yang sudah rusak berat. Kondisi ini cukup membahayakan bagi para siswa.

Sementara, pagar sekolah juga tidak ada. Orang-orang bisa masuk dengan leluasa ke dalam sekolah.

Sebenarnya lokasi sekolah ini cukup strategis. Berada di jalan antarprovinsi. Lalu lintas (lalin) di depan sekolah lancar sehingga tidak menjadi kendala untuk diakses oleh siswa.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Mirisnya Siswa SD di Maros Belajar di Kolong Rumah Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads