Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap alasan SMPN 13 hanya menerima 7 siswa tahun ini. Salah satu penyebabnya karena jumlah penduduk atau calon siswa di sekitar lokasi sekolah sedikit.
"Bukan karena tidak ada nilai jualnya (alasan jumlah siswa sedikit), memang penduduk di sana yang sedikit," kata Kadis Dikbud Parepare Makmur kepada detikSulsel, Jumat (19/7/2024).
Makmur menjelaskan SMPN 13 Parepare awalnya merupakan sekolah yang berbasis satu atap dengan SDN 58 Parepare. Belakangan SMPN 13 menjadi sekolah reguler dan menerima siswa dari sekolah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu SMPN 13 semenjak berdiri itu sekolah tidak pernah banyak siswa. Karena itu sekolah sebenarnya satu atap. Jadi awal berdirinya satu atap bahwa siswa dari SDN 58 itu yang lanjut ke SMPN 13," paparnya.
"Jadi berapa siswa dari SD 58 begitu juga diterima. belakangan waktu dia jadikan SMP reguler, nah di situ siswa yang seharusnya lanjut siswa SMPN 13 sebagian bisa memilih ke SMP 7. Dan ada beberapa program dari SMP 7 yang membuat kekurangan siswa," tegasnya.
Dengan adanya sistem zonasi juga ditengarai membuat siswa yang berasal dari daerah lain di luar Kelurahan Watang Bacukiki menjadi terbatas untuk bisa mendaftar ke SMPN 13 Parepare. Makanya, SMPN 13 Parepare secara umum hanya mengandalkan siswa tamatan dari SD 58 dan SD 32. Sehingga berapapun jumlah siswa dari dua SD tersebut yang tamat, mereka yang nantinya akan masuk ke SMPN 13 Parepare.
"Jadi kalau bicara wilayah SMPN 13 SD penunjang hanya ada dua yakni SD 58 dan 32. karena SD 51 ada SMP 7 di situ," paparnya.
Kondisi Sekolah Rusak
Terkait kondisi bangunan sekolah yang rusak, dia mengungkap memang menjadi kendala. Pasalnya bantuan untuk perbaikan sekolah menjadi wewenang dari Kementerian Pendidikan.
"Kan begini, bantuan itu berbasis Dapodik. Kementerian melihat prospek sekolah kemudian sarana dan prasarana sekolah. Jadi memang dia (SMPN 13) berada di nomor sekian karena kementerian melihat ada sekolah sekian siswanya jadi ini sekolah tidak diminati," paparnya.
Sementara, kata dia, pihak Kementerian Pendidikan akan lebih memprioritaskan ke sekolah dengan siswa yang banyak. Sebab akan lebih banyak yang menikmati bantuan yang diberikan.
"Nah ada sekolah banyak siswanya yang perlu mendapatkan bantuan. Tentu akan lebih bermanfaat kalau sekolah yang banyak siswanya dibandingkan yang sedikit. Tetapi kami tetap berpikir bagaimana tetap mendapatkan perhatian yang sama dengan sekolah lain," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan SMPN 13 Kota Parepare hanya menerima 7 siswa baru tahun ini. Kurangnya minat siswa untuk mendaftar diduga karena bangunan sekolah yang tidak terawat dengan baik.
"Salah satu faktor kurang berminat menyekolahkan anak mereka karena kondisi ruangan sekolah yang memprihatinkan. Bangunan kami ada yang mulai rusak dan sudah 2 tahun kami usulkan perbaikan," kata Kepala SMPN 13 Parepare Nursyamsi kepada detikSulsel, Jumat (19/7).
(asm/sar)