Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menerapkan 5 hari sekolah untuk SD-SMP. Kebijakan ini membuat jam belajar berkurang 6 jam dalam sepekan.
"Iya, kita sudah menerapkan 5 hari sekolah untuk TK, SD dan SMP negeri dan swasta di Kota Parepare," kata Kepala Dinas Dikbud Parepare, Makmur kepada detikSulsel, Jumat (12/7/2024).
Dia mengungkap dalam penerapan 5 hari sekolah ada sejumlah perbedaan dengan sebelumnya. Selain jumlah hari sekolah berkurang, juga ada pengurangan jam belajar setiap pekannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, tentu jumlah hari sekolah dari 6 hari menjadi 5 hari. Kedua struktur kurikulum (Kurikulum Merdeka) jumlah jam per pekan dari 38 jam per pekan menjadi 32 jam per pekan," bebernya.
Di satu sisi, kebijakan itu membuat jam kerja guru di sekolah bertambah selama 2 jam. Jika sebelumnya guru pulang 13.30 Wita, setelah penerapan 5 hari sekolah guru pulang 15.30 Wita.
"Jam pulang teman-teman guru sebelumnya jam 13.30 Wita menjadi 15.30 Wita. Jadi ada jeda dua jam dan kita meminta guru mengikuti pengembangan kompetensi melalui platform Merdeka Mengajar," imbuh Makmur.
Makmur melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan kalender pendidikan selama satu tahun pembelajaran untuk penerapan kebijakan 5 hari sekolah. Dia juga memastikan di Kota Parepare kini hanya memakai satu kurikulum, yakni Kurikulum Merdeka.
"Ada kalender pendidikan sehingga dengan demikian jadwal asesmen itu tidak berbenturan dengan jadwal belajar," paparnya.
Makmur mengungkap sekolah tetap bisa memakai hari Sabtu untuk melaksanakan ekstrakurikuler bagi siswa. Namun dia mengaku jika kebijakan itu tidak bersifat wajib bagi sekolah.
"Itu kreasi dari sekolah untuk hari Sabtu, misalnya ada sekolah mau pakai untuk hafiz, pramuka dan pencak silat. Itu silakan saja karena itu menjadi nilai jual sekolah," pungkasnya.
(sar/asm)