.webp)
"Sementara kita konsultasikan untuk fit and proper test kandidat (bakal calon wali kota Parepare) di DPW. Semoga bisa dilaksanakan di bulan Mei ini antara pertengahan atau akhir bulan," kata Sekretaris DPD PAN Parepare Sapar Muchtar kepada detikSulsel, Sabtu (11/5/2024).
Sapar mengungkap DPD PAN Parepare akan meminta kepada DPW PAN Sulsel agar proses uji kelayakan bakal calon wali kota yang mendaftar melalui PAN bisa dilakukan di Parepare. Termasuk nantinya akan melibatkan akademisi lokal dalam membedah visi dan misi para kandidat.
"Kami mau minta agar fit and proper test dilakukan di Parepare dan melibatkan akademisi dari Parepare juga," terangnya.
Dia menegaskan akademisi yang berdomisili di Parepare sudah mengetahui dengan baik kondisi Kota Parepare sehingga bisa lebih tajam dalam membedah visi dan misi para kandidat. Sehingga pada akhirnya PAN juga dapat menilai kualitas dari para kandidat secara lebih mendalam.
"Kan kita mau kalau dia akademisi lokal, dia memahami anatomi Parepare sehingga lebih tajam pertanyaannya," tegasnya.
Sapar menjelaskan bahwa PAN ingin serius mengulik kualitas para calon pemimpin Parepare. Bukan hanya sebatas tingkat keterpilihan atau elektoralnya, tetapi juga kualitas sebagai calon orang nomor 1 di Kota Parepare.
"Kami serius ingin menggali pemikiran para bakal calon karena aspek kualitatif harus dielaborasi, bukan hanya aspek elektoral saja yang diperhatikan," imbuhnya.
Sebelumnya PAN Parepare telah menyampaikan ada 5 kandidat yang mengembalikan formulir pendaftaran untuk mendapatkan rekomendasi maju melalui PAN. Mereka yakni Ketua Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan, Ketua NasDem Parepare Faisal Andi Sapada, Ketua Gerindra Parepare Surianto, Wakil Ketua DPRD Parepare Tasming Hamid, dan sosok pengusaha Muhammad Zaini.
"Sampai ditutupnya pengembalian formulir penjaringan Cawalkot Parepare, ada 5 kandidat yang mendaftar," kata Sekretaris DPD PAN Parepare Sapar Muchtar kepada detikSulsel, Jumat (10/5).
Sebagai informasi, PAN memiliki 2 kursi di DPRD Parepare. Modal 2 kursi PAN ini diperebutkan para kandidat, sebab dibutuhkan 5 kursi untuk bisa mengusung calon.
Hanya partai Golkar di Parepare yang bisa mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi. Sementara partai besar lainnya seperti Gerindra, NasDem, dan Demokrat butuh koalisi untuk bisa mengusung calon.
(asm/hsr)
