Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuka donasi untuk korban longsor di Tana Toraja (Tator). Forom koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) hingga siswa SD dan SMP di Parepare ikut menyalurkan sumbangan.
"Alhamdulillah antusiasme dari OPD (organisasi perangkat daerah) dan unsur Forkopimda memberikan bantuan sangat besar. Ini menunjukkan semangat kita dalam mendukung para korban longsor di Tana Toraja memang serius," kata Kepala Pelaksana BPBD Parepare Irma Suryani kepada detikSulsel, Rabu (24/4/2024).
Koordinator TRC BPBD Parepare Erick mengungkap sejak posko dibuka pada 19 April hingga 23 April, bantuan yang masuk sudah cukup banyak. Dia mencatat bantuan tersebut berupa beras, gula pasir, perlengkapan mandi, hingga uang tunai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenis bantuan mulai sembako seperti beras, gula pasir dan perlengkapan mandi. Itu berasal dari OPD dan instansi vertikal, BUMN, BUMD dan dunia usaha," paparnya.
Dia merincikan beras ukuran 5 kg sebanyak 190 karung dan beras ukuran 10 kg sebanyak 4 karung, sehingga total beras sebanyak 194 karung. Selanjutnya ada air mineral gelas sebanyak 117 dus, gula pasir 24 bungkus, dan popok bayi sebanyak 69 buah.
"Hari ini kami juga menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 55 juta yang berasal dari siswa-siswi SD dan SMP se-Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," terangnya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pemberangkatan bantuan tersebut direncanakan 27-28 April dengan menggunakan mobil BPBD Parepare. Sebelum bantuan dikirimkan, posko masih terus dibuka.
"Sesuai petunjuk dari Bapak Pj Walikota jadi posko bantuan masih menerima apabila masih ada yang mau memberi bantuan sebelum hari pemberangkatan bantuan," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Parepare Irma Suryani menyampaikan pihaknya membuka posko bantuan peduli korban bencana longsor Tator. Unsur OPD dan Forkopimda ikut memberikan sumbangan.
"Kami membuka posko bantuan untuk korban longsor Tana Toraja sesuai arahan dari Pak Pj Wali Kota," kata Kepala Pelaksana BPBD Parepare Irma Suryani kepada detikSulsel, Sabtu (20/4).
Diketahui, bencana longsor terjadi di 2 kecamatan di Tana Toraja, yakni di Kecamatan Makale dan Makale Selatan. Longsor tersebut menerjang empat rumah warga dan mengakibatkan 20 orang tewas tertimbun.
Bencana longsor pertama terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sabtu (13/4) sekitar pukul 23.30 Wita. Sebanyak 16 korban ditemukan tewas dan dua selamat di lokasi tersebut.
Kemudian, longsor juga terjadi di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan pada Minggu (14/4) sekitar pukul 03.00 Wita. Longsor menerjang satu rumah dan mengakibatkan empat orang tewas dan dua selamat.
(asm/asm)