Pengurus DPD II Golkar Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengajukan surat pengunduran diri mencapai 14 orang. Salah satu pimpinan Golkar di tingkat kelurahan mengaku mundur dengan alasan tersinggung diberhentikan sepihak sebagai saksi partai saat Pemilu 2024.
La Donrie mengajukan surat pengunduran diri ke Sekretariat DPD II Golkar Parepare, Jumat (5/4). Selain dirinya, ada dua rekannya yang merupakan pengurus di tingkat kelurahan juga memutuskan mundur.
"Kami bersamaan bertiga kemarin menyerahkan pengunduran diri, ada Pimpinan Kelurahan Lompoe Pak Suyuti dan Kelurahan Bumi Harapan Pak Iswanto," kata eks pimpinan kelurahan Lemoe, La Donrie kepada detikSulsel, Sabtu (6/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donrie mengaku mundur karena kecewa dengan kepemimpinan Ketua Golkar Parepare Erna Rasyid yang pernah membatalkan mandat dirinya sebagai saksi partai pada Pemilu 2024. Dia menyebut pemberhentian tersebut melukai hati dan harga dirinya.
"Saya mundur karena tersinggung, harga diri saya terluka karena saya pernah diutus sebagai saksi Golkar di kecamatan, tiba-tiba ada yang menggantikan saya secara sepihak dengan membawa mandat dengan tanda tangan Bu Erna Rasyid," imbuhnya.
Dia berharap pengunduran dirinya ini menjadi bahan evaluasi Golkar Parepare. Donrie menyinggung Erna Rasyid yang mesti introspeksi diri terkait gaya kepemimpinannya.
"Ya, kami harap dengan pengunduran diri ini, ada pembenahan yang dilakukan di internal Golkar, termasuk gaya kepemimpinan yang bisa menghargai pengurus mereka sendiri," tegas Donrie.
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Bappilu Golkar Parepare Fadly Agus Mante mengaku ada dua pengurus inti yang juga mundur dari kepengurusan. Keduanya, yakni Wakil Ketua Bidang Hubungan Lembaga Politik dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan Yusuf Sjamsu Alam, dan Wakil Bendahara Abd Latif Hafid.
"Total saat ini ada 14 pengurus yang mengundurkan diri. Ada dari unsur wakil ketua, wakil bendahara hingga pimpinan kelurahan," kata Fadly.
Fadly sendiri mengaku memutuskan mundur karena tidak sejalan lagi dengan gaya kepemimpinan Ketua Golkar Parepare Erna Rayid Taufan. Dia menilai situasi partai tidak kondusif.
"Saya mundur dari kepengurusan karena melihat manajemen kepemimpinan bu Ketua Erna Rasyid Taufan yang tidak jelas arahnya," tuturnya.
Erna Tak Khawatir Ditinggal Pengurus
Ketua DPD II Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan menanggapi santai pengunduran diri pengurusnya. Dia mengaku tidak khawatir atas keputusan yang diambil pengurusnya.
"Saya tidak gentar dan saya tidak merasa takut ditinggalkan. Saya hanya takut kalau Allah yang tinggalkan saya. Kalau manusia yang tinggalkan, saya tidak takut," kata Erna kepada detikSulsel, Selasa (2/4).
Istri mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe ini beralasan bisa mencari penggantinya. Menurut Erna, banyak kader yang antre untuk bisa masuk dalam jajaran pengurus DPD II Golkar Parepare.
"Insyaallah sudah banyak yang daftar kok (menjadi pengurus Golkar Parepare). Jadi mati satu tumbuh seribu," paparnya.
(sar/hmw)