DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) memberi perhatian terhadap polemik kepengurusan DPD II Golkar Parepare, usai 9 pengurus mengundurkan diri. Golkar Sulsel akan menelusuri penyebab 9 pengurus Golkar Parepare ramai-ramai mundur.
"Saya pelajari dulu apa kasusnya. Saya belum tahu kenapa mundur, kasusnya apa," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) La Kama Wiyaka kepada detikSulsel, Rabu (3/4/2024).
La Kama mengaku belum berani memastikan apa masalah yang terjadi di internal Golkar Parepare. Meski, para pengurus yang mengundurkan diri mengaku tidak sejalan lagi dengan gaya kepemimpinan Ketua Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya kita mau tahu dulu apa inti permasalahannya sehingga kejadian itu muncul. Soal evaluasi kita mau tahu dulu konteks masalahnya apa. Belum saya konfirmasi semua ke sana," imbuhnya.
Namun dia meyakini Golkar Parepare tetap solid meski ada gejolak pengunduran diri massal. Soal dampaknya, dia akan menilai setelah proses klarifikasi dilakukan.
"Iya itukan di Parepare tetap solid walaupun ada gejolak, makanya gejolak itu besar kecilnya akan kita tahu setelah klarifikasi nanti," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 9 pengurus DPD II Golkar Kota Parepare kompak mengajukan surat pengunduran diri dari kepengurusan. Mereka memutuskan mundur lantaran menganggap kondisi partai sudah tidak kondusif selama dipimpin istri Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP), Erna Rasyid Taufan.
Mereka bersama-sama mengajukan surat pengunduran diri tersebut ke Sekretariat DPD II Golkar Parepare, Selasa (2/4). Sembilan surat pengunduran diri itu diterima langsung oleh staf pengurus DPD II Golkar Parepare Bahrum.
"Ada 9 pengurus yang mengundurkan diri hari ini dan menyerahkan surat pengunduran diri di kantor DPD II Golkar Parepare," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Parepare Fadly Agus Mante kepada wartawan, Selasa (2/4).
Fadly yang juga memutuskan mengundurkan diri mengaku tidak sejalan lagi dengan gaya kepemimpinan Ketua Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan. Fadly juga berharap DPP Golkar turun tangan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja DPD II Golkar Parepare.
"Ya, perlu ada evaluasi dan ujungnya pergantian. Kalau energi Pileg dibawa ke Pilkada, saya agak pesimis Golkar bisa memenangkan kontestasi," imbuh Fadly.
(asm/sar)