Pemkot Parepare Akan Pertemukan Pedagang Buntut Protes Larangan Jualan Malam

Pemkot Parepare Akan Pertemukan Pedagang Buntut Protes Larangan Jualan Malam

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 06 Mar 2024 08:40 WIB
Pedagang di Pasar Sumpang meminta Pemkot menutup aktivitas jualan malam hari di Pasar Sumpang.
Foto: Pedagang di Pasar Senggol meminta Pemkot menutup aktivitas jualan pada malam hari di Pasar Sumpang. (Tangkapan layar).
Parepare - Pemkot Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), merespons keluhan pedagang Pasar Senggol yang menyinggung aktivitas berjualan cakar pada malam hari di Pasar Sumpang membuat omzetnya menurun. Pemkot berjanji akan segera mempertemukan pedagang Pasar Sumpang dan Pedagang Pasar Senggol.

"Kita akan memanggil kedua belah pihak (pedagang Pasar Sumpang dan Pasar Senggol) untuk mencari jalan tengah," kata Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali kepada detikSulsel, Selasa (5/3/2024).

Akbar mengakui pedagang dari Pasar Senggol menilai omzet mereka menurun karena adanya aktivitas berjualan malam hari di Pasar Sumpang. Sementara pedagang yang berjualan malam di Pasar Sumpang menampik pernyataan bahwa mereka yang menyebabkan aktivitas di Pasar Senggol sepi pembeli.

"Itulah masyarakat. Masyarakat (pedagang pasar) Senggol bilang ini dampaknya karena Pasar Sumpang, begitu juga warga (pedagang) Pasar Sumpang bilang bukan dampak dari mereka," tutur Akbar.

Dia mengaku ingin mempertemukan dua kelompok pedagang tersebut sehingga aktivitas berdagang bisa bersaing secara sehat. Tidak ada yang saling menyalahkan.

"Kita akan pertemukan, bagaimana kita mediasi mereka sehingga warga saya masyarakat pedagang ini bisa berdagang bersaing secara sehat dua duanya bisa dapat untung dalam usahanya," jelasnya.

Akbar mengakui kondisi di Pasar Sumpang tidak memungkinkan untuk bisa dipakai melaksanakan berjualan malam hari karena rawan macet. Dari sisi regulasi juga dibatasi hanya bisa sampai sore berjualan.

"Kalau di Pasar Sumpang kan memang tidak memungkinkan karena itu jalan poros (rawan macet). Kedua, juga itu izinnya sampai sore saja. Oleh karena itu kemarin dari Disdag sudah buat surat edaran untuk pemanfaatan sumpang (hanya boleh sampai sore)," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Pedagang di Pasar Senggol mengeluhkan omzet penjualan menurun lantaran Pasar Sumpang masih beroperasi pada malam hari. Penurunan omzet disebut bisa mencapai 30 persen.

"Iya, itu teman pedagang di Pasar Senggol yang mengeluh soal kondisi Pasar Senggol yang sepi," kata pedagang Pasar Senggol inisial AC kepada detikSulsel, Selasa (5/3).

Dia mengatakan Pasar Senggol kini sepi karena adanya Pasar Sumpang yang juga beroperasi pada malam hari. Aktivitas itu disebutnya sangat terasa pada pendapatan mereka.

"Terasa sekali pasar malam (keberadaan pedagang cakar) di Pasar Sumpang itu. (Kita) Bisa lebih (30 persen) penurunan omzet," tutur AC.


(ata/ata)

Hide Ads