Inflasi Parepare Naik 2,82% Dipicu Kenaikan Harga Beras

Inflasi Parepare Naik 2,82% Dipicu Kenaikan Harga Beras

Muhclis Abduh - detikSulsel
Sabtu, 02 Mar 2024 16:00 WIB
Pedagang beras di Kota Parepare, Sulsel.
Foto: Pedagang beras di Kota Parepare, Sulsel. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat terjadi inflasi secara year on year (y-on-y) pada bulan Februari sebesar 2,82%. Penyumbang inflasi terbesar berasal dari komoditas beras.

"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Parepare, pada Februari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,82 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,77 pada Februari 2023 menjadi 105,67 pada Februari 2024," ujar Kepala BPS Parepare Suparno, Sabtu (2/3/2024).

Suparno mengatakan Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran terbesar yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,42 persen. Sementara Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Februari 2024, antara lain beras, tomat, tarif parkir, dan tarif rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komoditas penyumbang inflasi adalah terutama adalah beras dengan andil inflasi sebesar 1,19 persen," jelasnya.

Adapun secara month to month (m-to-m) di Kota Parepare tercatat mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. Beras lagi-lagi menjadi penyumbang terbesar komoditas, menyusul tarif parkir dan telur ayam ras.

ADVERTISEMENT

"Untuk penyumbang inflasi secara m-to-m ada komoditas beras juga. Dengan andil sumbangan 0,25 persen," rincinya.

Suparno memaparkan untuk bulan Ramadan atau Maret juga diprediksi terjadi kenaikan harga komoditas bahan pokok termasuk beras, cabai, ayam dan telur. Dengan demikian harus dipastikan ketersediaan stok terjaga.

"Kalau melihat pengalaman tahun lalu dan ketersediaan beras premium kayaknya naik (ada kenaikan harga beras). Jadi stok harus terjaga terutama yang memicu inflasi tahun lalu (saat Ramadan) yakni beras, cabai, ayam dan telur," tegasnya.

Terpisah, Sekda Parepare Muhammad Husni Syam mengaku masih menganalisa penyebab beras menjadi komoditas yang sering menjadi pemicu inflasi. Termasuk dugaan adanya permainan harga yang dilakukan.

"Sementara kita analisa apa yang menjadi penyebabnya. Kalau memang ada sengaja melakukan spekulan tentu saja pemerintah akan menindak kalau ada permainan harga," jelasnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan untuk mencegah beras dan kebutuhan pokok menjadi andil untuk inflasi, Pemkot menyiapkan sejumlah langkah mendorong stabilitas harga termasuk beras. Terutama menjelang bulan Ramadan.

"Memang upaya yang harus dilakukan seperti operasi pasar, termasuk pasar murah. Itu yang penting saya kira," jelasnya.




(ata/sar)

Hide Ads