.webp)
DPD NasDem Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) memprediksi perolehan kursinya turun menjadi 3 dari 4 kursi di DPRD Parepare. NasDem pun mengungkit sejumlah temuan dugaan pelanggaran dalam pemilu 2024.
"Jadi kalau untuk perolehan suara DPRD kami dapat 3. Ada penurunan sedikit dan itu wajar lah," kata Ketua DPD NasDem Parepare, Faisal Andi Sapada kepada detikSulsel, Rabu (28/2/2024).
Faisal mengatakan untuk perolehan jumlah suara berdasarkan hitungan internal NasDem masih kurang lebih sama dengan Pileg 2019 lalu yang mencapai 14 ribu. Namun memang perolehan kursinya disebut turun dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk perolehan suara itu sama dengan Pileg sebelumnya sekitar 14 ribuan. Tetapi kalau kursi turun dari 4 kursi menjadi 3 kursi," jelasnya.
Namun dia mengklaim penurunan jumlah kursi tersebut tidak berdampak ke kursi pimpinan DPRD Parepare yang sebelumnya ditempati NasDem. Pasalnya perolehan suara dari pesaing masih lebih rendah.
"Iya kami masih dapat wakil ketua 1 DPRD Parepare," tegasnya.
Faisal mengaku tidak ingin menyalahkan siapapun atas kondisi suara dan kursi tersebut. Namun kata dia, pihaknya menemukan penyelenggaraan pemilu yang tidak profesional sehingga ikut berdampak ke perhitungan suara.
"Kalau begini tidak ada bisa disalahkan (kursi DPRD turun). Tetapi kalau saya sebagaimana apa saksi kami laporkan bahwa ada ketidakprofesionalan penyelenggara KPPS dan PPK dalam melaksanakan pemilu," paparnya.
Temuan adanya pelanggaran tersebut kata dia, antara lain terkait warga memakai KTP luar domisili Parepare tetapi ikut mencoblos. Pihaknya pun telah melaporkan kasus tersebut ke Bawaslu.
"Ada KTP luar daerah yang memilih misalnya. Kami sudah laporkan ke Bawaslu. Kami tunggu sikap Bawaslu mengenai pelaporan kami," terangnya.
Terpisah, Sekretaris DPD NasDem Parepare, Atrisal juga mengaku kondisi yang terjadi di Pemilu 2024 ini ada sejumlah dugaan pelanggaran. Kondisi tersebut yang NasDem ingin agar dapat dibenahi dan diproses lebih lanjut.
"Ini kami sementara 3 kursi karena kondisi bahwa fakta lapangan ini semrawut (proses pencoblosan dan perhitungan suara)," paparnya.
Namun dia mengaku capaian kursi yang stagnan dan kursi yang menurun tetap akan menjadi bahan evaluasi. Sehingga ditemukan formula baru untuk meningkatkan suara partai ke depannya.
"Pasti akan ada evaluasi di internal," jelasnya.
(ata/asm)
