Sekelompok mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Massa menuntut program Makan Bergizi Gratis (MBG) dievaluasi.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Senin (24/2/2025), tampak orator menyampaikan aspirasi secara bergantian lewat pengeras suara. Massa membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutannya Jalan Andi Baso Rachim, Kelurahan Tompotik, Kecamatan Wara, Palopo.
Demonstran pun memaksa masuk ke pelataran DPRD Palopo hingga terlibat saling dorong dengan polisi dan satpol PP. Aksi unjuk rasa diwarnai bakar ban di depan kantor DPRD Palopo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hadir di sini mewakili kepentingan semua masyarakat, kami menuntut adanya evaluasi terkait program MBG yang tidak jelas," kata korlap aksi, Taufik Hidayat dalam orasinya.
Para demonstran juga menuntut adanya pencabutan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang kebijakan efisiensi anggaran. Massa juga menuntut adanya pengesahan rancangan undang-undang (RUU) masyarakat adat.
"Kasih keluar itu ketua DPRD ketemui adek-adeknya. Kami meminta cabut Inpres Nomor 1 2025 tentang efisiensi anggaran APBD dan APBN yang menyengsarakan dan menciptakan banyak pengangguran," ujarnya.
"Pemerintah harus terlibat dalam mengawal dan menertibkan mengenai perampasan aset atau perlindungan pekerja rumah tangga," sambungnya.
Para demonstran juga terus meneriaki kepolisian yang dianggap tidak paham aturan. Menurutnya, kepolisian semestinya mengayomi dan menjaga ketertiban.
"Jika ada teman kami yang dipukul lawan, kita menyampaikan inspirasi itu dilindungi oleh undang-undang," tutupnya.
(sar/asm)