.webp)
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Wija To Luwu masih melakukan aksi unjuk rasa di Jembatan Miring Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) malam ini. Akibatnya, terjadi kemacetan hingga kendaraan mengular 2 kilometer (Km).
Pantauan detikSulsel di lokasi, Kamis (23/1/2025), pukul 19.50 Wita massa mahasiswa masih berunjuk rasa. Mereka melakukan unjuk rasa sejak pukul 15.30 Wita.
"Kalau sekarang mungkin 2 kilometer mami (kemacetan)," ujar anggota TNI Anwar di lokasi kepada detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kemacetan terjadi karena massa mahasiswa memblokade jalan trans dengan membakar ban. Massa juga meletakkan beberapa bambu sebagai penutup jalan.
Massa mahasiswa sempat membubarkan diri untuk salat Magrib. Tak berselang lama, mereka kembali berunjuk rasa dengan membakar ban.
"Kami akan terus berada di lokasi ini sampai pemerintah merespons dan membantu kami dalam menuntaskan apa yang menjadi cita-cita terdahulu," kata korlap aksi Alfian dalam orasinya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Wija To Luwu melakukan aksi unjuk rasa di Jembatan Miring Kota Palopo, Kamis (23/1). Para demonstran menuntut adanya pembentukan kabupaten baru yakni Luwu Tengah.
"Gerakan hari ini murni karena adanya ketidakadilan yang ada di Walmas (Kecamatan Walenrang dan Kecamatan Lamasi). Sudah 20 tahun lebih menggaungkan pemekaran Luwu Tengah tapi belum terealisasi," kata salah seorang orator aksi, Fian kepada wartawan di lokasi.
(hsr/hsr)
