Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Palopo Firmanza menerima massa aksi RT/RW di Balai Kota (Balkot) Palopo. Dalam pertemuan tersebut, Firmanza menegaskan pemkot tidak bisa membayar insentif Ketua RT/RW yang menunggak 10 bulan.
"Paling tidak ada 2 kesepakatan, yang pertama itu bahkan kami tidak bisa membayarkan insentif yang 10 bulan ini, tapi kita sepakat untuk memberikan semacam penghargaan," kata Firmanza kepada wartawan usai bertemu dengan massa RT/RW, Kamis (14/11/2024).
Firmanza mengatakan pihaknya baru akan merumuskan terkait pemberian penghargaan tersebut bersama perwakilan RT/RW. Aturan hukumnya nanti akan dibuat dalam peraturan wali kota (Perwali).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Formulasi yang kami tawarkan adalah bentuk penghargaan, seperti pergi umrah. Mungkin itu yang kami gadang, soalnya kami perlu juga mengatur Perwali-nya. Apalagi kalau berhubungan dengan keluarnya dana. Seperti guru ngaji kita kasi umrah, nah itu untuk mencukupkan yang kurang 10 bulan ini. Kami buat dulu Perwali-nya," jelasnya.
Selain persoalan insentif, Firmanza dan massa aksi juga membahas soal pemilihan Ketua RT/RW di momen Pilkada Serentak 2024. Dia menegaskan pihaknya ingin Pilkada 2024 berjalan damai.
"Kedua kami juga pemerintah tidak ada niatan pemilukada ini tidak damai, kami selalu berharap damai," katanya.
"Adapun kalau pemilihan RT/RW dianggap bisa menimbulkan kekacauan pemilukada kami serahkan ke pihak kecamatan dan kelurahan mengawasinya, kalau memang tidak mengganggu silakan jalan," tambahnya.
Diketahui, pertemuan Pj Wali Kota Palopo dan massa aksi RT/RW berlangsung di Aula Ratona, Balai Kota Palopo sekitar pukul 14.00 Wita. Pertemuan tersebut turut dihadiri Inspektorat Kota Palopo, Subair dan Sekda Kota Palopo, Ilham.
Sebelumnya diberitakan, massa aksi RT/RW menggeruduk Balai Kota Palopo, Kamis (14/11) siang. Mereka menuntut insentif yang sudah 10 bulan belum dibayarkan pihak Pemkot Palopo.
"Pj membiarkan para orang tua kita dan perempuan berpanas-panasan dalam memburu haknya (insentif) sendiri yang tertahan, Pj mempolitisi semuanya," kata korlap aksi, Feri dalam orasinya.
(hsr/asm)