"Iya sementara kita cari buaya yang terkam warga kemarin, tim masih berada di lokasi," kata Tim Rescue Damkar Palopo Muh Nur Tandiwajang kepada detikSulsel, Sabtu (20/4/2024).
Nur mengungkapkan perburuan reptil di Sungai Talluwanua, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo itu dilakukan dikarenakan masyarakat resah. Dia mengatakan masyarakat merasa ketakutan atas kemunculan buaya.
"Masyarakat sudah resah kan, selalu diteror dengan kemunculan buaya di sungai. Apalagi kemarin ada lagi korban yang diterkam, makanya kita buru. Kalau kami siapkan perangkap sama alat setrum," ungkapnya.
Dia mengaku belum mengetahui jumlah buaya yang berada di Sungai Telluwanua. Menurutnya, pihaknya tidak akan membunuh buaya tersebut dikarenakan jenis buaya muara termasuk satwa yang dilindungi.
"Belum kita tahu persis berapa jumlahnya. Tidak akan dibunuh, karena itu kan buaya muara dan termasuk satwa dilindungi. Kita sudah koordinasi dengan BKSDA kalau ditangkap nanti langsung dimasukkan ke penangkaran," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama bernama Midding (64) diterkam buaya di sungai yang berada di Lingkungan Sangking, Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo pada Kamis (18/4) sekitar pukul 09.30 Wita.
Korban saat itu sedang membersihkan dirinya di pinggir sungai sepulang dari berkebun, kemudian seekor buaya langsung menerkam kaki kanannya. Korban sempat memberikan perlawanan dengan cara memukul predator tersebut dengan kayu, sehingga buaya melepaskan gigitannya dari kaki korban.
"Jadi saat pulang dari kebun, korban singgah membersihkan diri di pinggir sungai. Tiba-tiba buaya menerkam kaki sebelah kanan korban, sempat beri perlawanan dengan cara memukul buaya dengan tongkat kayu. Sehingga itu membuat buaya melepaskan gigitannya dari kaki korban," ujar Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin kepada detikSulsel, Jumat (19/4).
(hmw/asm)