.webp)
Gedung pusat kuliner Menara Payung di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terkendala investor sejak rampung pada pertengahan 2023 lalu. Pemkot Palopo pun sudah mematok biaya pengelolaan sebesar Rp 3 miliar per tahun.
"Sisa kita tunggu proposal penawaran (investor) yang masuk," kata Kabid Aset Palopo Imam Darmawan kepada detikSulsel, Selasa (19/3/2024).
"Kalau untuk Menara Payung tahun ini telah kita lakukan Penilaian oleh tim KJPP dengan nilai wajar untuk sewa keseluruhan, sekitar Rp 3 miliar per tahun," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan harga sewa pengelola itu masih bisa disesuaikan dengan proposal investor yang diajukan nanti. Menurutnya, beberapa investor sudah menyatakan ketertarikannya untuk mengelola gedung pusat kuliner Menara Payung Palopo.
"Tetap nanti kita akan sandingkan dengan proposal yang masuk dari calon mitra. Kami sementara penjajakan, kemarin sudah ada investor yang melihat dan menyatakan ketertarikan dengan menara payung, jadi sambil menunggu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, gedung pusat kuliner Menara Payung Palopo hingga kini belum beroperasi sejak rampung pada pertengahan 2023 lalu. Diketahui, bangunan pusat kuliner itu merupakan salah satu proyek multi years di era Wali Kota Palopo Judas Amir.
Gedung tersebut dibangun menggunakan APBD Perubahan 2021, APBD 2022, dan APBD 2023, dengan total anggaran kurang lebih Rp 92 miliar. Namun hingga kini masih terkendala investor yang ingin mengelola gedung.
"Sampai sekarang belum ada (investor). Kebetulan Bapenda yang disuruh Pak Wali Kota mencari investor untuk mengelola gedung tersebut," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Palopo Andi Agus kepada detikSulsel,Senin(18/3).
(hmw/ata)
