.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) sedang mendorong agar sagu dan buah durian Palopo bisa diekspor ke Jepang. Dua komoditas itu sementara dalam penjajakan agar bisa menembus pasar negeri Sakura tersebut.
"Beberapa tahun lalu memang sudah ada penjajakan untuk sagu untuk pasar ekspor ke Jepang. Nah kali ini buah durian kita agar bisa tembus pasar ekspor Jepang," kata Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).
Asrul mengungkapkan, sagu sudah menjadi salah satu makanan pokok di Jepang, sehingga saat ini Pemprov Sulsel dan Pemkot Palopo mulai menjajaki kebutuhan sagu yang diinginkan Jepang. Pihaknya juga berencana untuk membangun Sagu Technopark untuk penelitian komoditas sagu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Jepang itu makanan pokok selain nasi adalah sagu. Itu tentu pasar ekspor yang besar, nanti sementara kita jajaki kebutuhan sagu yang diinginkan Jepang. Termasuk terkait dengan rencana kami membangun sagu technopark, lebih kepada penelitian," ungkapnya.
Sementara untuk komoditas buah durian Palopo, Pemkot Palopo segera akan melakukan pembinaan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurutnya, hal itu bertujuan agar pegiat UMKM bisa mengetahui cara packaging atau penyajian yang baik untuk bisa tembus pasar ekspor.
"Kita akan melakukan pembinaan UMKM lebih dulu, agar nanti produk mereka bisa tembus ke pasar ekspor. Kalau itu kita bisa ekspor, tentu akan menumbuhkan perekonomian yang ada di Kota Palopo, UMKM kita juga bisa naik kelas," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Konsuler Jepang Ohashi Koichi mengutarakan, komoditas sagu dan buah durian Palopo berpotensi tembus pasar Jepang. Kata dia, secara pribadi dirinya langsung akan mempromosikan buah durian Palopo di negaranya.
"Sagu sudah proses. Kalau durian ini buah yang paling saya suka, hari ini saya sangat menikmati rasa durian Palopo. Memang orang Jepang ada yang suka ada yang tidak, tapi dalam kesempatan ini saya akan mempromosikan langsung di Jepang betapa enaknya durian Palopo," ujarnya.
(asm/nvl)
