Pelajar Palopo Tewas di Empang, Polisi Bongkar Makam Dalami Dugaan Kekerasan

Pelajar Palopo Tewas di Empang, Polisi Bongkar Makam Dalami Dugaan Kekerasan

M. Riyas - detikSulsel
Kamis, 08 Feb 2024 19:00 WIB
Polisi membongkar makam pelajar SMP berinisial MAR (14) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Polisi membongkar makam pelajar SMP berinisial MAR (14) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). (dok.istimewa)
Palopo -

Polisi membongkar makam pelajar SMP berinisial MAR (14) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditemukan tewas di empang saat berburu burung bersama 3 orang temannya. Keluarga korban curiga korban tewas dianiaya.

"Setelah 11 hari kematian korban MAR pihak keluarga kembali menghubungi kami karena curiga atas kematian korban dan menduga korban dianiaya sehingga ingin mencari tahu penyebab kematian almarhum," ujar Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Alvin Aji Kurniawan kepada detikSulsel, Kamis (8/2/2024).

Tim Inafis Polres Palopo dan Tim Dokpol Forensik Polda Sulsel kemudian membongkar makam korban di pekuburan Buntu Datu, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Kamis (8/2). Selanjutnya dilakukan autopsi di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hari ini kita lakukan pembongkaran makam almarhum MAR di lokasi penguburan Buntu Datu untuk mengetahui penyebab kematiannya," bebernya.

Kronologi Korban Ditemukan Tewas

Iptu Alvin mengatakan korban awalnya ditemukan tewas di empang saat berburu burung bersama 3 temannya di Kelurahan Buntu Datu, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sabtu (27/1) malam. Korban bersama tiga temannya berinisial WH (16), AR (16, dan SU (16).

ADVERTISEMENT

"Ya benar, awalnya korban dilaporkan meninggal di empang saat berburu burung bersama 3 rekannya dan saat itu pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," terang Iptu Alvin.

Alven menuturkan saat itu, tiga teman korban hendak menyeberang ke masjid yang berada di sebelah empang. Saat berjalan, ketiganya dikejutkan dengan suara teriakan diduga korban di balik pohon.

"Lalu ketiga rekan korban berbalik dan menunjuk ke arah pohon yang melihat korban jatuh ke pematang empang," bebernya.

Melihat peristiwa tersebut, salah satu teman korban langsung berlari ke jalan raya untuk meminta bantuan. Warga lalu bergegas menuju ke lokasi kejadian.

"Warga yang datang lalu melakukan pencarian korban. Saat ditemukan korban lalu dievakuasi dari dalam Empang. Saat tubuh korban diangkat, dari mulut korban keluar busa dan selanjutnya korban dilarikan ke RS Sawerigading Palopo," jelasnya.

Saat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Pihak keluarga saat itu menolak untuk dilakukan autopsi kepada korban.

"Diketahui keluarga menolak untuk melakukan autopsi terhadap korban saat itu dan pihak Polres Palopo menyerahkan korban ke pihak keluarga untuk dibawah ke rumah duka," pungkasnya.




(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads