Kunjungan Wisnus ke Makassar Diproyeksi Tembus 6,18 Juta di 2025

Kunjungan Wisnus ke Makassar Diproyeksi Tembus 6,18 Juta di 2025

Abadi Tamrin - detikSulsel
Selasa, 23 Des 2025 11:00 WIB
Kunjungan Wisnus ke Makassar Diproyeksi Tembus 6,18 Juta di 2025
Pulau Samalona salah satu destinasi wisata unggulan Makassar. Foto: Fitraya Ramadhanny
Makassar -

Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Makassar diproyeksi tumbuh 12 persen atau mencapai 6,18 juta orang pada tahun 2025. Peningkatan ini ditopang penambahan penerbangan baru tujuan Makassar dan masifnya penyelenggaraan event di Kota Daeng.

Dinas Pariwisata Kota Makassar memproyeksikan kunjungan wisatawan nusantara terus menguat hingga menembus angka 6.189.997 atau 6,18 juta kunjungan. Angka ini meningkat 12,06 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menyampaikan bahwa kenaikan ini dipengaruhi beberapa faktor. Selain penambahan 12 penerbangan baru tujuan Makassar melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, juga ditopang masifnya penyelenggaraan event pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penambahan flight baru memberi dampak langsung terhadap aksesibilitas, sementara event-event berskala nasional dan internasional terbukti efektif menjadi magnet kunjungan wisatawan," ujar Hendra dalam keterangannya, Selasa (23/12/2025).

Tren tersebut tercermin dari lonjakan konsisten jumlah kunjungan dari tahun ke tahun. Setelah mencatat 3.465.141 atau 3,46 juta kunjungan pada 2022, angka wisatawan nusantara meningkat tajam menjadi 4.414.465 atau 4,41 juta pada 2023 dan menembus 5.524.000 atau 5,52 juta kunjungan pada 2024.

ADVERTISEMENT

Berbeda dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang tercatat 71.388 pada 2022, meningkat menjadi 85.614 pada 2023, dan mencapai 95.597 kunjungan pada 2024. Namun pada tahun 2025, jumlah tersebut diproyeksikan hanya 78.080 kunjungan, atau kisaran sekitar 18,32 persen dibandingkan 2024.

Hendra menambahkan, adapun asal kunjungan wisatawan nusantara terbanyak masih didominasi dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara wisatawan mancanegara umumnya berasal dari Malaysia, Singapura, Australia, dan beberapa negara Eropa.

"Target kita ke depan, khususnya tahun 2026, Makassar harus tampil sebagai kota yang aman, kondusif, dan menarik," tuturnya.

Sejalan dengan itu, Hendra menyampaikan bahwa pengembangan destinasi unggulan seperti Pulau Lanjukang, Samalona, dan Sungai Tallo akan menjadi penguat daya tarik wisata pada 2026. Ia pun optimistis, dengan dukungan pengembangan destinasi dan promosi yang berkelanjutan, jumlah kunjungan wisatawan akan terus meningkat pada tahun mendatang.

"Dengan begitu, kita optimistis mampu menarik kembali wisatawan mancanegara sekaligus mempertahankan dominasi wisatawan nusantara," jelas mantan Kadispora Kota Makassar itu.

Dari sisi durasi tinggal, rata-rata lama menginap wisatawan nusantara di Kota Makassar pada tahun 2024 tercatat 1,63 malam, dan diperkirakan sedikit menurun menjadi 1,48 malam pada 2025. Sementara itu, wisatawan mancanegara rata-rata menginap 2,52 malam pada 2024, dan diproyeksikan menjadi 2,47 malam pada 2025.

Meski demikian, secara agregat, jika digabungkan antara wisatawan nusantara dan mancanegara, total kunjungan wisatawan ke Kota Makassar pada 2025 tetap mengalami peningkatan sekitar 10 persen, dengan wisatawan nusantara menjadi penopang utama pertumbuhan.

Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dispar Kota Makassar, Yulianti Jabir menambahkan bahwa penguatan promosi pariwisata tetap menjadi prioritas utama, terutama dengan rencana peluncuran Calendar of Event (CoE) 2026. Kalender ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kunjungan sekaligus memperpanjang lama tinggal wisatawan di Kota Makassar.

"Calendar of Event 2026 kami siapkan sebagai instrumen utama promosi. Harapannya, wisatawan tidak hanya datang untuk satu agenda, tetapi tinggal lebih lama karena banyak pilihan event dan aktivitas wisata," ujar Yulianti.

Ke depan, strategi peningkatan lama tinggal wisatawan akan difokuskan pada pengembangan destinasi wisata baru, seperti Pulau Lanjukang, Pulau Samalona, dan Tallo River Tour. Dispar Makassar juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan citra kota sebagai faktor kunci dalam menarik minat wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

"Dengan kombinasi pengembangan destinasi, promosi berkelanjutan, dan penguatan event. Kami Dispar optimistis sektor pariwisata Makassar dapat terus tumbuh dan memberi dampak positif bagi perekonomian Kota," tukasnya.

Halaman 2 dari 2
(ata/asm)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads