Owner ayam geprek bernama James (38) mengaku diintimidasi setelah digeruduk warga dan aparat pemerintah setempat di rumahnya di Jalan Toddopuli, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). James merasa terancam karena hendak dipukul oleh tetangganya di depan aparat yang datang di rumahnya.
"Kami sudah kena ancaman (intimidasi) sesuai video itu, ada RT sama Pak Lurah, warga dan Dinas Ligkungan Hidup (DLH)," kata James kepada detikSulsel, Kamis (11/12/2025).
James mengaku, warga bersama lurah, RT, dan pihak DLH mencari data perizinan. Namun dia menduga hal itu sengaja dibuat agar usahanya bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka cari saya punya izin, data izin saya sudah lengkap, NIB, halal dan Amdal saya juga sudah ada," ujar James.
"Cuma mereka mau carikan saya masalah karena bau got katanya, tapi kan ini bau got boleh diperiksa, kami bersihkan terus, cuma kemarin kami sempat dijebak, difoto saja yang kotornya baru dilaporkan kami ke dinas. Makanya dinas tersebut turun langsung untuk memeriksa," terangnya.
Sebelum kejadian viral pengancaman, dia mengaku telah didatangi petugas DLH. Mereka menanyakan pengelolaan limbah dan keluhan masyarakat lainnya.
"Ada sesuai video di TikTok, kejadian satu minggu sebelumnya, itu saja," katanya.
Akibat terus didatangi, James mengaku sempat terkena serangan psikis hingga sakit. Bahkan saat masih belum sepenuhnya pulih, ia kembali didatangi ramai-ramai di tempat usahanya.
"Waktu satu minggu sebelumnya saya terkena serangan psikis, saya sampai sakit ini. Seminggu kemudian saat viral video itu kan saya dalam kondisi sakit. Saya masih dalam kondisi sakit ini. Makanya itu yang terjadi saat chaos itu," ujarnya.
Dia juga membela diri soal sampah yang menumpuk dikeluhkan warga. Menurutnya hal itu disebabkan pengangkutan sampah yang lambat.
"Kalau sampah, biasa 4, 5 sampai 6 hari baru diangkut," ujarnya.
Sementara keluhan warga soal mobilnya yang terparkir di pinggir jalan juga dinilai tidak mengganggu. Pasalnya, mobil tersebut sudah keluar saat pukul 10.00 Wita pagi. Apalagi, menurutnya, warga lain di lorong tersebut juga banyak yang memarkirkan mobilnya di tepi jalan.
"Kalau masalah mobil (parkir di jalan) ini mobil jam 10 pagi sebenarnya sudah pergi untuk mencari nafkah di luar, baru jam 10 malam kembali lagi ke sini (pinggir jalan)," jelasnya.
Sedangkan ojol yang ramai, lanjut James, disebabkan karena ramainya pesanan saat jam makan siang atau makan malam. Namun hal itu dinilainya tidak berlangsung lama.
"Kalau ojol, itu kami di jam sibuk saja ramai, di jam makan siang sama jam makan malam. Lebih dari itu boleh dicek sendiri ke sini apakah ramai atau tidak. Dan mengenai parkiran mobil, bukan cuma saya parkir di sini (pakai badan jalan), di TikTok media kami, kami sudah lampirkan semua yang parkir depan lorong ini," katanya.
Dia mengaku akan meminta perlindungan ke Wali Kota Makassar Munafri 'Appi' Arifuddin usai mengalami kejadian intimidasi. Pasalnya, dia menilai aparat setempat sudah tidak netral.
"Inikan kita sudah mengikuti aturan semua, kami sudah bersihkan semua ini got, tapi karena sudah chaos kemarin, kami sekarang kalau bisa sampai ke pemerintahan tertinggi (wali kota) karena yang kami nilai pribadi sudah tidak netral (aparat setempat)," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, James digeruduk usai aktivitas usahanya diduga meresahkan warga sekitar. James bahkan terlibat cekcok dengan tetangganya yang datang bersama aparat pemerintah setempat hingga videonya viral di media sosial.
Cekcok James dengan aparat pemerintah dan warga ini terjadi di teras rumahnya yang dijadikan tempat usaha ayam geprek, Selasa (8/12). Warga yang bertetangga dengan James datang bersama aparat Kelurahan Borong, DLH, dan RT setempat.
"Hari Selasa itu datang DLH mau sampaikan apa yang harus dilakukan apa semua berdasarkan laporan," kata Camat Manggala Andi Eldi Indra Malka kepada detikSulsel, Kamis (11/12).
(asm/sar)











































