Owner Ayam Geprek di Toddopuli Makassar Digeruduk Warga, Diduga Meresahkan

Owner Ayam Geprek di Toddopuli Makassar Digeruduk Warga, Diduga Meresahkan

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 11 Des 2025 12:43 WIB
Owner Ayam Geprek di Toddopuli Makassar Digeruduk Warga, Diduga Meresahkan
Viral owner ayam geprek di Toddopuli Makassar digeruduk warga dan aparat pemerintah setempat. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Penjual ayam geprek di Jalan Toddopuli, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama James (38) digeruduk usai aktivitas usahanya diduga meresahkan warga sekitar. James bahkan terlibat cekcok dengan tetangganya yang datang bersama aparat pemerintah setempat hingga videonya viral di media sosial.

Cekcok James dengan aparat pemerintah dan warga ini terjadi di teras rumahnya yang dijadikan tempat usaha ayam geprek, Selasa (8/12). Warga yang bertetangga dengan James datang bersama aparat Kelurahan Borong, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan RT setempat.

"Hari Selasa itu datang DLH mau sampaikan apa yang harus dilakukan apa semua berdasarkan laporan," kata Camat Manggala Andi Eldi Indra Malka kepada detikSulsel, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun saat didatangi untuk diberikan teguran, James disebut melakukan perlawanan. Eldi menyebut kedatangan aparat pemerintah semata untuk menegur agar aktivitas usaha tersebut tidak meresahkan.

"Itu juga dia (James) bilang, tidak pak. Seakan-akan dia mau mengajari. Makanya ada kata-kata (kasar) itu keluar. Ada saksi apa semua, ada lurah, RT, tidak ada intimidasi besar," katanya.

ADVERTISEMENT

Eldi mengungkapkan aktivitas usaha James yang meresahkan sudah lama dikeluhkan warga sekitar. Bahkan sudah diberitahu secara baik-baik oleh warga dan aparat setempat namun tak diindahkan.

"Parkirannya orang dia ganggu, dia ganggu mi aktivitas jalannya orang di sana. Limbahnya, baunya dikeluhkan juga. Ini kita tidak mau juga seperti ini karena kembali ke dia juga. Setidaknya kalau dia baik ngapain kita mau terus-terus seperti itu (menegur)," jelasnya.

Sementara, James merasa aktivitas usahanya tidak mengganggu. Apalagi pihaknya telah melengkapi seluruh perizinan untuk usahanya.

"Mereka cari saya punya izin, data izin saya sudah lengkap, NIB, halal dan Amdal saya juga sudah ada," katanya.

Dia mengakui telah dilaporkan oleh sejumlah warga sekitar ke DLH Makassar. Namun dia mengaku laporan itu sengaja dibuat untuk menjebaknya.

"Mereka mau carikan saya masalah karena bau got katanya, tapi kan ini bau got boleh diperiksa, itu bersih semua. Kami bersihkan terus, cuma kemarin kami sempat dijebak, difoto saja yang kotornya baru dilaporkan kami ke dinas. Makanya dinas tersebut turun langsung untuk memeriksa," ujarnya.

Dilihat detikSulsel dari video viral, cekcok terjadi saat warga dan aparat pemerintah yang datang ke rumah pengusaha ayam geprek tersebut. Tampak James diminta menjalankan usahanya dengan tidak mengganggu warga sekitar.

"Atas dasar apa pak? Kekuatan hukum yang mana? Inikan jalanan umum. Sedangkan perumahan elite pun ada satpamnya tidak berani dia larang orang masuk, titip KTP," jawab James dalam video.

Namun situasi tampak makin memanas saat salah seorang tetangganya meminta James agar tidak terlalu banyak bicara. Tetangga James mengenakan baju putih sambil berdiri memintanya untuk mendengar arahan dari aparat pemerintah setempat.

"Eh, eh, jangan ko sembarang bicara, paling banyak bicaramu di situ. Kau dengar saja dulu orang ini. Kau kasih berhenti dulu itu (merekam) baru saya pukul ko di tempat," kata tetangga James.

"Oh kita mau memukul pak," timpal James.

"Saya pukul ko sekarang, kasih berhenti itu. Kau tidak hargai orang yang datang baik-baik untuk aturko. Rekam saja tidak apa-apa tapi kau hargai orang yang datang baik-baik..," timpalnya lagi.

"Bapak atas nama siapa?" kata James kepada tetangganya. "Saya punya rumah di sebelah, tel*so ini."

James terus diminta mematikan rekamannya untuk ditantang berkelahi. Tetangga tersebut meminta James menghargai aparat yang datang sebagai perwakilan negara.

"Kau jangan seenaknya di sini," katanya.




(asm/sar)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads