Kasus wanita bernama Irna (36) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tewas usai diduga kesurupan masih menyisakan tanda tanya dari pihak keluarga. Polisi pun melakukan ekshumasi terhadap makam wanita itu untuk mendalami dugaan korban tewas dianiaya suaminya inisial AM.
Adik korban, Aisyah (31) mengatakan kakaknya meninggal dunia di rumah sakit pada Jumat (26/9). Dia menuturkan korban sempat dianiaya suaminya hingga luka-luka di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Makassar pada Senin (22/9).
"Ada (luka lebam). Pakai tangan ji pengakuannya anak (pelaku pukul korban)," ujar Aisyah kepada wartawan di Pekuburan Islam Beroangin, Jalan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Rabu (8/10/2025).
Dia mengungkapkan pelaku awalnya meminta uang ke korban namun tidak diberikan. Hal itu diduga membuat pelaku emosi hingga memukul istrinya.
"Kurang tahu mi, karena dia pengakuannya anak dia minta uang tidak dikasih sampai-sampai bapaknya dia pukul mi, dihantam mi istrinya," bebernya.
Dia menyebut kondisi korban sempat menurun usai kejadian tersebut hingga meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Menurut Aisyah, kakaknya sudah kerap dianiaya oleh suaminya.
"Sering memang dulu (korban dianiaya). Dulu pernah ji mau dikasih pisah tapi balikan lagi," imbuh Aisyah.
Polisi Bongkar Makam Korban
Keluarga yang curiga dengan kematian korban kemudian melapor ke polisi. Tim Inafis Polrestabes Makassar bersama tim Forensik Polda Sulsel lalu menggali makam korban di Pekuburan Islam Beroangin, Jalan Pannampu, Kecamatan Tallo, Rabu (8/10).
"Dilakukan autopsi mayat (atau) jenazah dari dokter Forensik Polda Sulsel di pemakaman samping Pasar Pannampu," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin kepada detikSulsel, Rabu (8/10).
Wahid mengatakan, autopsi dilakukan setelah korban diduga meninggal karena dibunuh suaminya. Namun polisi masih akan mendalami dugaan pembunuhan terhadap wanita tersebut.
"Kasus pembunuhan seorang perempuan yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri," ungkapnya.
Simak Video "Video Ibu di Gresik Kerap Alami KDRT Sebelum Meninggal Disebut Bunuh Diri"
(hsr/hsr)