Seleksi calon direksi dan dewan pengawas (dewas) BUMD Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masuk tahap akhir. Ada 2 nama baru dipanggil panitia seleksi (pansel) untuk mengikuti wawancara dengan Wali Kota Makassar Munafri 'Appi' Arifuddin.
"Jadi, sudah ada keputusan dari pansel untuk mengajukan kembali 2 orang calon. 1 dari direksi PDAM dan satu dari calon direksi (Perumda) Parkir untuk diajukan ke Pak Wali melaksanakan wawancara akhir," ujar Kabag Ekonomi Pembangunan Setda Makassar M Amri kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Jumat (26/9/2025).
Amri menyebut 2 nama yang dipanggil adalah Gunawan yang merupakan mantan Direktur Umum Perumda Aneka Usaha di Balikpapan untuk direksi PDAM, serta Sahruddin Said mantan legislator DPRD Makassar untuk Perumda Parkir. Mereka akan ikut tahapan tambahan sebelum wali kota menerbitkan SK penetapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PDAM itu atas nama Gunawan, kemudian Parkir itu atas nama Sahruddin Said," katanya.
Dia menegaskan pemanggilan ini tidak secara otomatis mengganti calon lain. Pemanggilan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil verifikasi pansel.
"Ini kita belum ada ganti-mengganti. Jadi, ini semata-mata adalah tindak lanjut dari hasil verifikasi pansel dan Pak Wali minta untuk dikirimkan lagi 2 kandidat untuk melakukan wawancara," jelasnya.
"Nanti hasil dari keseluruhan ini baru akan dituangkan dalam SK Wali Kota terhadap siapa-siapa nanti yang ditunjuk sebagai direksi," tambahnya.
Amri mengatakan pertimbangan pemanggilan mengacu pada hasil uji kelayakan dan kepatutan (UKK). Kedua nama ini berada tepat di bawah 4 besar tiap BUMD yang sebelumnya dipanggil.
"Otomatis kita lihat dari hasil UKK kemarin. Hasil UKK kemarin, 2 orang ini betul-betul posisi itu berada di bawah dari 4 orang yang sudah dipanggil sebelumnya. Kalau kita bicara peringkatnya seperti itu," paparnya.
Menurutnya, keputusan akhir tetap berada di tangan Wali Kota Makassar. Pansel hanya menyiapkan opsi untuk dipilih.
"Kita kembalikan nanti ke Pak Wali Kota. Otomatis semua nanti akan terisi semua posisi jabatannya. Jadi, kami pansel ini hanya menyiapkan opsi-opsi yang diinginkan oleh pimpinan untuk mendapatkan komposisi direksi dan dewas yang terbaik menurut pimpinan," tuturnya.
Amri belum memastikan kapan nama definitif akan diumumkan. Dia menyebut administrasi masih dirapikan agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
"Kalau untuk penentuan semuanya, tadi saya sudah koordinasi sama Bapak (Wali Kota), rapikan semua dulu administrasinya, persiapkan baik-baik, sampai dengan penetapan. Setelah itu baru kita proses untuk pelantikannya," bebernya.
"Jadi, mohon bersabar karena ini dokumennya kita mesti hati-hati menyusun dan kita tidak inginkan itu dokumen sudah terbit, mungkin insyaallah nanti ada pelantikan, tiba-tiba dianulir gara-gara ada lagi yang tidak clear. Jadi, kita usahakan secepatnya," lanjutnya.
Dia memastikan sampai saat ini belum ada instruksi untuk memanggil kandidat dari BUMD lain. Hasil seleksi final baru akan diumumkan saat pelantikan, termasuk jabatan tiap direksi dan dewas.
"Sampai saat ini belum ada arahan pimpinan untuk memanggil kandidat yang lain," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pansel calon direksi dan dewas BUMD Pemkot Makassar mengusut dugaan adanya hubungan keluarga antarcalon. Pansel memastikan proses seleksi tetap menjunjung tinggi transparansi dan profesionalisme.
Ketua Pansel BUMD Pemkot Makassar Zainal Ibrahim mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti informasi yang beredar. Salah satunya dengan melakukan verifikasi dokumen para calon.
"Panitia seleksi telah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti dugaan adanya hubungan kekerabatan dan kekeluargaan antara sesama calon direksi BUMD. Antara lain melakukan verifikasi kesesuaian dokumen calon direksi yang bersangkutan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Zainal kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Jumat (12/9).
Zainal menyebut pansel juga meminta klarifikasi langsung ke calon yang diduga punya keterkaitan keluarga. Dia menegaskan tahapan seleksi saat ini masih berjalan.
"Sebagai bagian dari proses verifikasi, panitia seleksi juga melakukan proses permintaan klarifikasi kepada calon direksi yang bersangkutan sekaitan dugaan dimaksud," katanya.
Simak Video "Video: Respons PDIP Usai Budi Gunawan Dicopot dari Menko Polkam"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)