Demo 2 Kelompok Massa di Kantor Gubernur Sulsel, Lalin Macet Parah

Demo 2 Kelompok Massa di Kantor Gubernur Sulsel, Lalin Macet Parah

Adhe Junaedi Sholat - detikSulsel
Selasa, 02 Sep 2025 15:24 WIB
Aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel yang mengakibatkan lalu lintas mengalami kemacetan cukup parah.
Foto: Aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel yang mengakibatkan lalu lintas mengalami kemacetan cukup parah. (Adhe Junaedi Sholat/detikSulsel)
Makassar -

Dua kelompok massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Akibatnya, lalu lintas di lokasi mengalami kemacetan cukup parah.

Pantauan detikSulsel di lokasi, Selasa (2/9/2025), pukul 15.45 Wita, arus lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo tersendat imbas unjuk rasa yang dilakukan kader PMII di depan pintu masuk Kantor Gubernur Sulsel.

Aparat TNI/Polri membantu mengurai kemacetan imbas demo di depan kantor Gubernur Sulsel.Foto: Aparat TNI/Polri membantu mengurai kemacetan imbas demo di depan kantor Gubernur Sulsel. (Adhe Junaedi Sholat/detikSulsel)

Tampak kendaraan hanya bisa berjalan lambat. Beberapa kendaraan juga terpaksa memilih jalur sebelah dan melawan arah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lokasi tampak kepolisian dan prajurit TNI mengawal jalannya aksi unjuk rasa. Massa aksi juga membakar ban bekas tepat di pintu masuk Kantor Gubernur Sulsel sebagai simbol jalannya aksi.

"Kita ingin mereformasi DPR RI yang saat ini yang tidak lagi mendengar semua aspirasi masyarakat," kata korlap aksi, Adhe Syaputra.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, aksi unjuk rasa juga dilakukan FSPTI Sulsel di depan Kantor Gubernur Sulsel. Aksi yang dimulai sekira pukul 14.00 Wita itu juga mendapat pengawalan dari personel Satpol PP dan TNI-Polri.

Dalam aksi itu massa tidak melakukan pembakaran ban. Hanya ada mobil bak terbuka tempat pengeras suara massa aksi terpasang.

Massa aksi tersebut menuntut agar ada keberpihakan terhadap tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Makassar. Sehingga kesejahteraan mereka juga ikut terjamin.

"Tenaga kerja bongkar muat yang ada di Pelabuhan Makassar sangat signifikan perbedaannya terkait upah borongan. Kami telah studi banding ke pelabuhan di Surabaya di situ kami menemukan tarif yang sangat berbeda," kata Wakil Sekretaris Umum FSPTI, Saparuddin.




(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads