Pesan Sejuk Menag-Gubernur Sulsel Usai Demo Berujung Maut di Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 01 Sep 2025 06:30 WIB
Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar mengunjungi keluarga almarhum Abay, korban tragedi kebakaran Gedung DPRD Makassar. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman memberikan pesan menyejukkan usai aksi demonstrasi mengakibatkan 4 orang meninggal dunia di Kota Makassar. Masyarakat diimbau menyuarakan aspirasi tanpa anarki.

Aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan terjadi di sejumlah titik di Kota Makassar pada Jumat (29/8/2025) malam. Gedung DPRD Kota Makassar di Jalan AP Pettarani Makassar dibakar hingga mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.

"Meninggal 3 orang," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Makassar M Fadli Tahar dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).


Ketiga korban meninggal dunia, yakni Saiful Akbar (Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah), Sarinawati (staf pribadi anggota DPRD Makassar), dan Muhammad Akbar Basri (staf Humas DPRD Makassar). Sebanyak 7 orang lainnya dilaporkan luka-luka dalam insiden itu.

Kericuhan juga terjadi di Jalan Urip Sumoharjo depan Universitas Bosowa (Bosowa). Seorang driver ojol (ojol), Rusdamdiansyah alias Dandi (26) meninggal dunia karena dikeroyok massa usai dituduh anggota intelijen.

"Kalau itu (Rusdamdiansyah), korban di luar peristiwa di DPRD Makassar (gedung DPRD dibakar massa)," ujar Fadli.

Gedung DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo Makassar juga menjadi sasaran massa. Gedung legislatif itu dibakar massa, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam tragedi tersebut.

Pemerintah pun menyampaikan duka cita atas meninggalnya korban. Menteri, kepala daerah hingga aparat kepolisian pun mengimbau warga untuk tetap menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Menag Ingatkan Demo Ada Batasnya

Menag Nasaruddin Umar berbelasungkawa atas adanya korban meninggal dalam kericuhan di Makassar. Hal itu disampaikan saat melayat ke rumah Muhammad Kabar Basri alias Abay (26), korban tewas saat gedung DPRD Makassar dibakar massa.

"Satu negeri memberi belasungkawa dan duka cita. Ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya, mudah-mudahan inilah peristiwa terakhir yang terjadi di bangsa kita," kata Nasaruddin kepada wartawan di rumah duka di Makassar, Minggu (31/8).

Nasaruddin menilai, aksi unjuk rasa bagian dari demokrasi dan hak warga negara yang diatur dalam undang-undang. Namun dalam menyampaikan aspirasi dan kritikan terhadap kebijakan pemerintah, tentu ada batasnya.

"Kita mengimbau kepada masyarakat dalam rangka menyampaikan pendapat kiranya kita tidak melampaui batas, siapa pun juga. Mari kita berjalan di atas rel yang telah ditentukan oleh peraturan perundangan-undangan kita," paparnya.

Dia mengatakan, upaya menjaga Sulsel merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak. Nasaruddin berharap kericuhan bisa segera diakhiri dan jangan lagi sampai ada korban yang berjatuhan.

"Sekali lagi kepada masyarakat Sulawesi Selatan, mari kita menjaga ketenangan, daerah kita sendiri. Saya kira sudah cukup yang terjadi kemarin, jangan menambah lagi kesengsaraan masyarakat," tuturnya.

"Apalagi yang kita cari sudah banyak korban seperti ini dan semuanya juga sudah banyak korban. Jadi apalagi yang mau membuat kita melakukan hal-hal yang di luar dugaan. Mari kita mengendalikan diri semuanya," tambah Nasaruddin.

Nasaruddin berharap tragedi ini dijadikan evaluasi demi menambah kematangan dalam berbangsa dan bernegara. Dia berdoa agar bangsa Indonesia senantiasa dilimpahkan rahmat dan masyarakatnya diberi kesejahteraan.

"Kepada masyarakat sampaikan pesan yang menyejukkan kita semuanya. Semua tujuan kita adalah untuk memperoleh kedamaian, kesejahteraan, kebahagiaan," imbuh Nasaruddin.



Simak Video "Video: 4 Pelaku Penjarahan ATM saat DPRD Makassar Dibakar Massa Ditangkap"


(sar/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork