Rektor UNM Karta Jayadi Dilaporkan Dosen Dugaan Pelecehan Seksual

Rektor UNM Karta Jayadi Dilaporkan Dosen Dugaan Pelecehan Seksual

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 21 Agu 2025 19:30 WIB
Rektor Terpilih UNM Profesor Karta Jayadi. Foto: Dokumen detikSulsel
Foto: Rektor Terpilih UNM Profesor Karta Jayadi. Foto: Dokumen detikSulsel
Makassar -

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Karta Jayadi dilaporkan ke Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Itjen Kemendiktisaintek) terkait dugaan pelecehan seksual terhadap seorang dosen perempuan. Dosen tersebut mengaku dilecehkan melalui percakapan WhatsApp.

"Iya betul, jadi saya sudah melapor mengenai dugaan pelecehan yang dilakukan oleh pimpinan lembaga Universitas Negeri Makassar (Karta Jayadi)," ujar dosen tersebut kepada detikSulsel, Kamis (21/8/2025).

Karta Jayadi dilaporkan ke Itjen Kemendikbudristek pada Rabu (20/8). Dosen tersebut mengaku menerima pesan melalui WhatsApp dari Karta yang berisi ajakan bernuansa mesum hingga gambar dan video pornografi sejak 2022 hingga 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelecehannya itu dalam bentuk chat WA, terus kirim video-video yang arahnya pornografi dan itu sudah berlangsung lama dari tahun 2022 sampai 2024 dan saya selalu menolaknya dengan halus," katanya.

Korban mengaku baru memiliki keberanian melaporkan tindak pelecehan ini karena trauma. Dia tidak ingin ada dosen atau mahasiswi yang menjadi korban selanjutnya.

ADVERTISEMENT

"Saya jadi trauma melihat yang begini, saya kasihan sebagai seorang wanita kita pasti takut. Saya saja sebagai dosen digitukan, untung saya punya hal prinsip, menolak, tapi bagaimana orang yang di bawah tekanannya, kuasanya atau mahasiswa misalnya. Jadi kita jadikan tindakan antisipatif jangan sampai banyak korban cuma tidak mau atau tidak berani melapor," bebernya.

Rektor UNM Karta Jayadi dilaporkan ke Kemendikbudristek atas dugaan pelecehan seksual melalui WhatsApp.Rektor UNM Karta Jayadi dilaporkan ke Kemendikbudristek atas dugaan pelecehan seksual melalui WhatsApp. (dok. istimewa)

Dia bahkan khawatir jika sudah banyak pihak yang mendapat perlakuan serupa oleh Karta. Hanya saja, lanjutnya, korban tidak berani melapor.

"Saya sebagai dosen saja berani seperti itu, bagaimana dengan orang yang ada kebutuhannya sama dia misalnya mahasiswa. Jadi jangan sampai kejadian ini terjadi lagi, jangan sampai banyak korban tapi tidak berani speak up, mungkin setelah ini ada yang berani ngomong juga," katanya.

Diketahui, dalam laporannya, korban meminta Kemendikbudristek melakukan investigasi independen. Termasuk memberikan perlindungan hukum dan psikologis terhadap dirinya, serta menjatuhkan sanksi administratif.

Rektor Respons Dugaan Pelecehan

Terpisah, Karta Jayadi yang dikonfirmasi terkait laporan dugaan pelecehan seksual itu mempersilakan dosen tersebut untuk melapor. Karta juga mengaku sudah tidak ingat kejadian yang dimaksud dosen tersebut.

"Saya persilakan aja. Masa orang mau melapor dilarang? Gak apa-apa. Saya tidak tahu banyak yang komunikasi lewat chat dengan saya," katanya.

Karta juga mengaku tidak paham laporan yang dimaksud. Bahkan tidak mengerti letak dugaan pelecehan dari percakapan tersebut.

"Saya tidak paham. Saya tidak ngerti di posisi mana pelecehannya," dalihnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads