Polisi menangkap dua pelaku penikaman terhadap aktivis berinisial K di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penikaman itu diduga menjadi pemicu aksi penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) bersenjata tajam yang menyisir lima kampus di Makassar.
"Lebih dari 2 orang yah (yang ditangkap)," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Kamis (31/7/2025).
Arya enggan merinci lebih jauh identitas kedua pelaku yang ditangkap. Namun, ia menyebut keduanya diamankan di wilayah Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ada di beberapa daerah. Kalau yang di Makassar ini kan terkait masalah sajam yah. Nanti kita kembangkan ke yang lain," ujarnya.
Arya mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meredam penyebaran informasi hoaks terkait insiden tersebut. Dia menegaskan, jika nantinya ditemukan ada pelaku yang terlibat tindak pidana, maka akan segera diamankan.
"Semua kita lakukan upaya-upaya untuk meredam berita-berita hoaks kalaupun misalnya ada pelaku yang terlibat tindak pidana akan kami amankan," ungkapnya.
Arya juga mengimbau seluruh organisasi daerah (organda) di Makassar agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya. Menurutnya, penyebaran berita hoaks justru bisa memicu tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab.
"Jadi kami berharap seluruh organda yang ada di Makassar ini bisa tenang dan tidak menyebarkan berita-berita yang tidak pasti. Karena akan memicu tindakan-tindakan yang tidak bertanggungjawab," terangnya.
"Kalau ada berita bohong yang disebarkan itu kan akan memicu kemarahan yah memicu sentimen pribadi negatif kepada orang lain. Kami terus melakukan upaya meredam ini dengan memproses pelaku-pelaku yang terlibat dalam tindak pidana penganiayaan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, insiden penikaman terhadap K terjadi di kediamannya yang berlokasi di Jalan Karunrung, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Selasa (15/7) sekitar pukul 22.00 Wita. Kapolsek Rappocini Kompol Ismail, menyampaikan bahwa korban diduga ditikam oleh sekelompok orang tak dikenal yang datang dengan mengendarai tiga unit sepeda motor.
"Tiga motor bonceng dua jadi enam orang (pelaku)," kata Ismail kepada detikSulsel, Rabu (16/7/2025).
Belakangan, setelah insiden penikaman itu, sebuah spanduk berisi ajakan perang muncul dan terbentang di area Flyover Makassar pada Kamis (24/7). Spanduk tersebut diketahui dipasang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Tak lama berselang, kelompok OTK itu dilaporkan menyisir sejumlah kampus, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta di Makassar. Dalam aksinya, mereka membawa senjata tajam dan menyasar lima kampus berbeda.
Adapun 5 kampus yang didatangi sekelompok OTK tersebut antara lain Universitas Dipanegara Makassar (Undipa) dan Universitas Islam Makassar (UIM). Tiga kampus lainnya ialah Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar serta Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Simak Video "Menyusuri Desa Berua dan Mengabadikan Pengalaman Tak Terlupakan di Sulawesi Selatan "
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)