Pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Gonzalo Algazali Bravo akhirnya lolos seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2025 atas kemampuan sendiri. Gonzalo sempat gagal dalam seleksi tahun sebelumnya setelah menjadi korban penipuan Rp 4,9 miliar dengan modus calo pendaftaran taruna Akpol.
Dilansir dari detikNews, pengalaman Gonzalo sempat menjadi korban penipuan hingga lolos seleksi Akpol diceritakan ibu kandungnya, Citra. Menurut Citra anaknya sempat trauma setelah menjadi korban penipuan.
"Tadinya kita berdua mikir gimana ya, ini bener atau tidak nggak perlu ada yang namanya bayar, karena trauma tahun kemarin ditipu," ungkap Citra kepada detikcom, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Citra mengaku pengalaman pahit yang menimpa anaknya sulit dilupakan. Dia menyinggung ulah calo tersebut membuat anak lain turut menjadi korban.
"Orang ini memang pemain. Bukan cuma nipu soal kepolisian saja tapi penipuan lainnya juga iya," ungkap Citra.
Belakangan, Gonzalo memantapkan diri untuk ikut seleksi taruna Akpol 2025. Berbekal pengalaman tahun lalu, Gonzalo kini memutuskan mendaftar dan melalui seleksi bermodal hasil latihan fisik dan bimbingan belajar (bimbel).
"Persiapan Gonzalo memang banyak, mulai dari bimbel plus jasmani. Alhamdulillah, memang sangat masyaallah, nggak tahu mau bilang apa,"
Citra menegaskan, anaknya mengikuti proses seleksi Akpol dari tingkat panitia daerah hingga pusat tanpa pungutan biaya sedikit. Dia menegaskan Gonzal mengikuti tahapan seleksi secara transparan dan adil.
"Tapi benar- bener anak saya lulus tanpa bayar-bayar. Jadi emang itu anak yang punya pikiran sendiri bahwa, 'Jangan percaya calo, izinkan Abang jalan sendiri'," cerita Citra.
Citra pun meminta maaf karena sempat berpikir buruk tentang proses seleksi taruna Akpol. Pengalaman yang menimpa anaknya membuat pikirannya berubah bahwa siapa saja bisa mendaftar Akpol jika memiliki kompetensi.
"Entah karena sudah merasakan anak saya lolos, makanya saya baru mau minta maaf atas pikiran selama ini sama kepolisian. Ternyata nggak seperti itu. Memang murni," sebut Citra.
Dia bersyukur anaknya bisa lulus murni. Citra tidak mau terpengaruh jika di kemudian hari masih ada yang mempertanyakan kelulusan anaknya dalam seleksi taruna Akpol.
"Semua orang boleh daftar, jangan takut bersaing karena selama ini orang pikir masuk Akpol bayar, masuk Akpol untuk orang kaya," terangnya.
"Orang pinter banyak, mampu fisik juga banyak, tapi kadang mereka terpatahkan semangatnya oleh pemikiran 'harus bayar'," tambah Citra.
Diketahui Polri telah menetapkan kuota taruna Akpol Tahun Anggaran 2025 sebanyak 350 orang. SSDM Polri selaku Panitia Pusat Rekrutmen Akpol 2025 telah menggelar Sidang Akhir Rekrutmen Taruna Akpol di Auditorium Cendikia, Kompleks Akpol, pada Selasa (29/7).
Sidang dipimpin oleh Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Anwar. Sedangkan sesi pengumuman kelulusan dipimpin Kabag Diapers Rodalpers SSDM Polri Kombes Sugiarto.
Calo Akpol Divonis 4 Tahun Penjara
Diketahui, Gonzalo sempat ditipu oleh Andi Fatmasari (35) modus calo seleksi Akpol. Perbuatan Fatmasari merugikan korban hingga Rp 4,9 miliar. Fatmasari sebelumnya didakwa melakukan tindak pidana melanggar Pasal 378 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Atas perbuatannya, Fatmasari divonis 4 tahun penjara. Vonis itu dibacakan hakim dalam sidang putusan di Ruang Purwoto Suhadi Gandasubrata, Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Rabu (26/2).
"Menyatakan Terdakwa Andi Fatmasari Rahman terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pidana dan penipuan sesuai dengan dakwaan alternatif pertama Penuntut Umum," ujar Ketua Majelis Hakim Franklin saat membacakan amar putusan, Rabu (26/2).
"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa hukuman penjara selama 4 tahun," lanjutnya.
(sar/hsr)