Tampang Pria Pemilik Salon Diduga Sodomi 4 Bocah di Makassar

Tampang Pria Pemilik Salon Diduga Sodomi 4 Bocah di Makassar

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Selasa, 22 Jul 2025 19:00 WIB
Tampang pemilik salon (duduk di kursi) yang diduga menyodomi bocah di Makassar.
Foto: Tampang pemilik salon (duduk di kursi) yang diduga menyodomi bocah di Makassar. (dok. Istimewa)
Makassar -

Pria pemilik salon berinisial AA alias Fani (38) ditangkap polisi usai diduga menyodomi 4 bocah di bawah umur yang merupakan pelanggannya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku mengaku telah menjalankan aksi kekerasan seksualnya dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan foto yang diterima detikSulsel, pelaku tampak duduk di kursi. Pelaku yang mengenakan baju berwarna pink tampak tertunduk.

Tampak kaki kanan pelaku terdapat perban akibat bekas luka tembak. Pelaku sebelumnya ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah aparat kepolisian terlihat berdiri di belakang pelaku. Pelaku ditangkap usai melarikan diri ke Kabupaten Barru pada Selasa (22/7) siang.

"Jatanras Polrestabes Makassar bersama dengan Unit Reskrim Tallo mengamankan pelaku tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang sempat viral kemarin," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).

ADVERTISEMENT

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban melapor ke polisi. Pelaku diduga menyodomi korban yang hendak pangkas rambut di salonnya di Kecamatan Tallo, Makassar, Jumat (11/4).

"Di sana dilakukan hubungan paksa berupa disodomi, karena korban ini laki-laki juga di bawah umur. Dia diiming-imingi dan kasihkan uang sebanyak Rp 10 ribu," ujar Devi.

Pelaku kabur setelah mengetahui dirinya dilaporkan ke polisi. Pelaku sempat berpindah-pindah tempat sebelum diamankan.

"Yang bersangkutan berusaha melakukan perlawanan saat ditangkap hingga dilakukan tindakan tegas terukur," sebut Devi.

Sebelumnya diberitakan, pelaku diduga melakukan aksinya dalam dua tahun terakhir dengan jumlah korban 4 orang. Namun polisi masih melakukan pendalaman terkait pengakuan pelaku.

"Untuk sementara pengakuan tersangka sendiri korban sudah sangat banyak dan tersangka menyatakan sudah lupa," jelasnya.

"Dari tersangka sendiri itu mengakui ada empat orang dari anak-anak itu. Tetapi kami masih dalami korban yang lainnya, apakah nanti ada datanya jelas itu kita kan akan lakukan penyidikan lebih lanjutnya," tambah Devi.




(sar/hsr)

Hide Ads