Keluarga Pasien Piting Leher-Banting Perawat di Makassar Usai Ayah Meninggal

Keluarga Pasien Piting Leher-Banting Perawat di Makassar Usai Ayah Meninggal

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 11 Jul 2025 18:21 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim
Makassar -

Polisi menangkap pria berinisial MAR (23) lantaran memiting leher hingga membanting seorang perawat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penganiayaan itu dilakukan pelaku kepada korban setelah ayahnya yang dirawat di Rumah Sakit (RS) meninggal dunia.

"Anggota Resmob Polsek Tamalanrea melakukan penangkapan terhadap terlapor yang berdasarkan surat perintah penangkapan, yang selanjutnya dibawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf kepada wartawan, pada Jumat (11/7/2025).

Pelaku diamankan di wilayah Kota Makassar, pada Selasa (8/7). Sementara insiden penganiayaan itu terjadi di Lontara 4 Ruangan Urogoli RSUP Wahidin Sudirohusodo pada Sabtu (24/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusuf mengatakan pelaku ditangkap secara paksa setelah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan pada 13 Juni dan 24 Juni 2025. Padahal saat itu penyidik Unit Reskrim Polsek Tamalanrea telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan mendapatkan alat bukti berupa visum.

"Bahwa penyidik telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang ada di lokasi. Kedua, penyidik telah mengambil alat bukti berupa surat Visum et Repertum," katanya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan keterangan dari saksi, Yusuf mengungkapkan penganiayaan terjadi saat pelaku meminta tolong kepada korban di ruang jaga perawat untuk melihat kondisi ayahnya yang menurun. Sehingga korban yang sedang piket kemudian mendatangi kamar dan melakukan tindakan pertolongan.

"Pada saat korban sampai di kamar, korban melihat pasien dalam keadaan menurun kesadaran sehingga korban langsung pasang alat bantu pernafasan (NRM) dan monitor," ungkapnya.

"Pada layar monitor terlihat pernapasan pasien di angka 20-22 dan tensi 91/60 dan setelah dilakukan tindakan oleh perawat pasien tersebut agak membaik, sehingga korban memberikan edukasi terhadap keluarga pasien," lanjutnya.

Setelah korban kembali ke ruangannya, Yusuf menjelaskan bahwa 30 menit kemudian keluarga pasien mengabarkan lagi kalau kondisi pasien menurun. Namun saat korban ke kamar, pasien sudah meninggal dunia.

"Keluarga pasien kembali ke ruang perawat dan melaporkan kondisi pasien menurun. Korban segera ke kamar dan melakukan RJP, namun pasien sudah meninggal karena henti napas," jelasnya.

Yusuf menuturkan, saat korban tengah melakukan perawatan jenazah, pelaku yang merupakan anak pasien itu langsung memiting leher dan membanting korban ke lantai.

"Korban sementara perawatan jenazah, tiba-tiba dari belakang korban muncul anak pasien langsung memiting leher perawat dan menjatuhkan ke lantai. Atas kejadian tersebut korban mengalami luka memar dan mengeluhkan rasa sakit," tuturnya.




(ata/ata)

Hide Ads