.webp)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman digadang-gadang maju menjadi calon ketua umum (caketum) dalam Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Makassar. Amran akan ditantang dua figur lain, yakni mantan Ketua BPW KKSS Timor Timur Yasin Azis dan pengusaha Andi Ida Nursanti.
Amran yang dijagokan oleh sejumlah pihak memimpin Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS secara tersirat menyatakan kesiapannya untuk dicalonkan. Dia menilai hidup ini memang untuk bermanfaat bagi orang lain.
"Begini, kita itu, mana yang terbaik untuk orang banyak. Kalau kita mau berbuat baik karena tujuan hidup adalah beriman dan bermanfaat. Kalau manfaatnya lebih banyak, kita lihat perkembangannya," ujar Amran kepada wartawan, Kamis (11/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran enggan merinci soal kesiapannya memimpin KKSS. Dia hanya menyatakan bahwa takdirlah yang menentukan.
"(Siap maju) Nanti kita lihat, setiap detik adalah takdir. Tidak ada yang bisa menentukan 10 menit ke depan takdir kita seperti apa," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Kerukunan Keluarga Barru (KKDB) M Yasin Azis telah menyatakan kesiapannya akan maju sebagai calon ketua umum KKSS. Dia mengaku banyak didorong oleh pengurus KKSS berbagai wilayah.
"Jika diberi amanah, saya siap memimpin KKSS," jelas Yasin Azis dalam keterangannya.
Sementara itu, Ida Nursanti juga menyatakan siap maju sebagai calon ketua KKSS. Dia mengaku ingin melihat KKSS makin maju tanpa kepentingan apapun.
"Saya ingin maju karena ingin melihat KKSS kuat, bersatu, dan tumbuh bersama. Saya tidak punya kepentingan apa-apa, semata-mata cuma ingin mengabdi," ujar Ketua Umum Yayasan Kemanusiaan Rombsis Indonesia ini.
Diketahui, Mubes KKSS ke-12 digelar 9-11 April 2025 di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar. Pemilihan ketua KKSS yang baru akan digelar pada hari ini. Sementara Ketua KKSS Muchlis Patahna memilih mundur dari bursa calon ketua umum.
Muhclis tidak maju karena menjunjung tinggi tradisi selama ini ketua hanya satu periode. Dia berdalih hanya menghargai tradisi itu.
"Saya tidak mau maju karena tradisinya hanya satu periode saja. Kita hargai tradisi itu," kata Muhclis.
(sar/hsr)
